REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Layanan streaming Netflix mengumumkan perusahaan sedang menguji rencana untuk membebankan biaya tambahan ke akun yang membagikan kata sandi mereka kepada orang di luar rumah. Hal tersebut diumumkan oleh Direktur Inovasi Produk Chengyi Long melalui blog resmi Netflix.
Untuk saat ini, opsi tersebut hanya diuji di tiga negara, yaitu Kosta Rika, Peru, dan Chili. Kabar baiknya adalah versi awal dari biaya masuk di bawah tiga dolar AS di ketiga negara. Namun, Netflix akan mengevaluasi hasilnya sebelum menentukan apakah akan menaikkan biaya atau praktiknya akan dibawa ke Amerika Serikat.
Sebagai bagian dari peluncuran, akun yang berpartisipasi hanya dapat menambahkan sub-akun untuk dua orang yang tidak tinggal di rumah tersebut. Keuntungannya adalah setiap orang di sub-akun akan mendapatkan profil mereka sendiri, melihat riwayat, dan opsi yang dipersonalisasi.
“Kami menyadari bahwa orang memiliki banyak pilihan hiburan, jadi kami ingin memastikan setiap fitur baru fleksibel dan berguna bagi anggota yang langganannya mendanai semua TV dan film hebat kami. Kami akan bekerja untuk memahami kegunaan dari dua fitur ini untuk anggota di tiga negara ini sebelum membuat perubahan di tempat lain di dunia,” kata Long, dilansir Digital Trends, Kamis (17/3/2022).
Long juga menyatakan berbagi kata sandi antar rumah tangga telah memengaruhi kemampuan perusahaan untuk berinvestasi di TV dan film baru untuk pelanggan. Saat ini, Netflix memiliki 222 juta pelanggan di seluruh dunia, tetapi tidak jelas jumlah banyaknya rumah tangga yang berbagi akun. Jika Netflix berhasil memonetisasi fenomena ini, pendapatannya dapat meningkat secara signifikan.