Jumat 18 Mar 2022 04:07 WIB

Sikap Bos yang Dibenci Bawahan, Jangan Lakukan Ini

Melupakan nama bawahan berkali-kali dapat terasa menyebalkan.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Qommarria Rostanti
Sikap bos yang dibenci bawahan. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com.
Sikap bos yang dibenci bawahan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sifat pemimpin atau atasan memang diperlukan dalam suatu institusi atau organisasi. Namun, jangan biarkan keinginan pribadi atau hal-hal kecil yang bisa menyinggung karyawan atau bawahan membuat roda organisasi tidak bekerja maksimal, bahkan menimbulkan tidak ada hormat dari bawahan ke atasan.

Dikutip dari Times of India, berikut adalah lima hal yang paling dibenci dari pemimpin yang bersifat bossy;

Baca Juga

1. Tidak mau berbicara di telepon

Banyak dari para bos yang enggan berbicara dengan karyawan atau bawahannya melalui telepon. Alih-alih menggunakan telepon sebagai media berbicara jarak jauh, mereka akan lebih suka melakukan percakapan singkat melalui pesan tulis. Hal ini, bisa berdampak buruk pada karyawan karena rawan kesalahpahaman atau kesenjangan dalam komunikasi.

2. Lupa nama karyawan

Hal ini memang sangat ringan. Namun siapa sangka, dengan melupakan nama bawahan atau karyawan sekali hingga berkali-kali lamanya, bisa menunjukkan sikap ketidakpedulian dan rasa khawatir karena tidak dianggap penting. Bahkan, dengan melupakan nama karyawan juga bisa membuat karyawan merasa sebagai orang tanpa identitas.

3. Mengambil nama atas ide-ide karyawan

Ini adalah jenis bos yang paling buruk. Pasalnya, karyawan pasti akan merasa dikhianati dan menunjukkan kurangnya keterampilan kepemimpinan. 

4. Tidak bertemu karyawan

Penting bagi pemimpin atau yang menganggap dirinya sebagai bos, untuk bertemu dengan karyawannya dan bercengkrama sebaik mungkin. Namun, jenis bos yang tidak disukai para karyawan dan bawahan adalah yang sangat membatasi pertemuan dengan rekan kerja. Padahal, alih-alih membicarakan kerja, berupaya membuat ketertarikan seorang pemimpin dalam tim juga menjadi penting.

5. Tidak melihat prestasi karyawan

Banyak orang yang bekerja habis-habisan akhir-akhir ini. Tetapi, saat karyawan tersebut mendapatkan capaian yang belum pernah dicapai siapapun termasuk dirinya, tentu akan lebih baik jika ada apresiasi dari sosok pemimpin. Dengan acuhnya bos terhadap bawahan, justru malah menganggap remeh pekerjaan yang dilakukan karyawannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement