REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Chicago dalam kajiannnya menyebutkan bahwa di negara bagian Amerika Serikat dengan akses internet terbatas memiliki tingkat kematian covid-19 lebih tinggi. Hasilnya mereka menemukan bahwa 531 dari 3.142 kabupaten (county) diidentifikasi sebagai kabupaten dengan dengan tingkat kematian covid yang tinggi.
Dilansir dari Foxnews, Sabtu (19/3/2022), penelitian tersebut didasarkan atas data kematian yang dimiliki Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk semua kabupaten AS di 50 negara bagian dan Distrik Columbia yang dilaporkan dari 22 Januari 2020 hingga 28 Februari 2021.
Penelitian juga mengaitkan determinan sosial kesehatan (SDOH) yang dapat dikaitkan dengan kematian di seluruh kabupaten. Sementara fokus penelitian pada kulit hitam, Hispanik dan non-Hispanik di daerah pedesaan, pinggiran kota atau perkotaan.
Empat indeks juga digunakan untuk mengukur berbagai dimensi SDOH: indeks keuntungan sosial ekonomi, indeks mobilitas terbatas, indeks peluang inti perkotaan dan kohesi imigran campuran dan indeks aksesibilitas.
Dari jumlah yang disebutkan di atas, kabupaten yang terdampak kematian tinggi covid dihuni oleh 347 orang kulit hitam Amerika, 198 orang Hispanik dan 33 orang kulit putih non-Hispanik. Sebagian besar kabupaten dengan kematian tinggi akibat covid adalah kabupaten dengan populasi orang kulit hitam atau Afrika-Amerika. Mereka lebih terdampak jika dibandingkan dengan kabupaten lain.
Sementara itu sebagian besar kabupaten dengan populasi Hispanik atau Latin memiliki persentase tinggi orang yang tidak memiliki asuransi kesehatan. Kemudian sebagian besar kabupaten dengan populasi kulit putih non-Hispanik yang besar dibandingkan dengan distrik lain berada di daerah pedesaan, termasuk sekelompok besar orang dewasa yang lebih tua, dan memiliki akses terbatas ke perawatan kesehatan berkualitas.
Di daerah perkotaan, kohesi imigran campuran dan indeks aksesibilitas berbanding terbalik dengan kematian Covid-19. Tingkat kematian Covid-19 yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan rawat inap yang dapat dicegah di daerah pedesaan dan kerentanan status sosial ekonomi yang lebih tinggi di daerah pinggiran kota.
"Kami menemukan bahwa populasi kulit putih non-Hispanik di daerah pedesaan dan populasi Hispanik atau Latin di daerah perkotaan sangat rentan terhadap kematian Covid-19, sedangkan populasi kulit hitam atau Afrika-Amerika di seluruh konteks pedesaan dan perkotaan bernasib buruk (dalam hal tingkat kematian) selama tahun pertama pandemi," dalam penelitian mereka.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa diperlukan lebih banyak kesadaran tentang pentingnya akses teknologi informasi.