Selasa 29 Mar 2022 05:00 WIB

Gejala Long Covid akan Berbeda-beda, Bergantung pada Jenis Varian Virusnya

Gejala long Covid berbeda-beda, tergantung varian SARS-CoV-2 yang menginfeksi.

Rep: Mabruroh/ Red: Reiny Dwinanda
Covid-19 (ilustrasi), Penelitian terbaru mengungkap, gejala long Covid yang dirasakan penyintas akan berbeda-beda, tergantung varian SARS-CoV-2 yang menginfeksinya.
Foto:

Data untuk penelitian ini diperoleh dari rekam medis elektronik pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 dan dipulangkan antara empat hingga 12 pekan sebelum dilihat untuk layanan rawat jalan. Data untuk penelitian ini termasuk kuesioner tentang gejala persisten yang diisi oleh individu rata-rata 53 hari setelah keluar dari rumah sakit.

Data tambahan termasuk demografi pasien, riwayat medis, dan periode mikrobiologis dan klinis Covid-19. Kepala penyakit menular di Mount Sinai South Nassau di New York, dr Aaron Glatt, yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan kepada Fox News bahwa akan mengejutkan jika tidak ada perbedaan seperti itu.

Glatt mengatakan, varian berbeda tentu memiliki kemampuan yang berbeda. Beberapa di antaranya lebih menular dan beberapa di antaranya dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.

"Beberapa varian juga memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk kelompok usia yang berbeda. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa mungkin ada perbedaan long Covid di antara varian penyebab infeksinya," ujar Glatt yang juga juru bicara Infectious Diseases Society of America.

Rilis itu juga menyatakan bahwa penulis mengakui, studinya bersifat observasional dan tidak membuktikan sebab dan akibat. Mereka tidak dapat memastikan varian virus mana yang menyebabkan infeksi pada pasien yang berbeda hingga dapat membatasi kesimpulan yang dapat ditarik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement