REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Omicron masih menjadi varian Covid-19 yang dominan setelah Delta. Kini, para ahli telah mengidentifikasi dua gejala awal yang kurang familiar dari varian Omicron, yaitu kelelahan dan pusing atau pingsan.
Kelelahan yang dimaksud bukan sekadar perasaan capek. Ini termasuk rasa sakit di tubuh, otot-otot terasa nyeri dan lemah, sakit kepala, penglihatan kabur, bahkan mungkin kehilangan nafsu makan.
Sebuah jajak pendapat Web MD antara 23 Desember dan 4 Januari menemukan bahwa 40 persen wanita melaporkan bahwa mereka berjuang dengan kelelahan. Ini juga menyerang sepertiga pria.
Menurut sebuah laporan baru seperti dilansir dari Mirror, Selasa (12/4/2022), varian Omicron juga bisa memicu pingsan. Laporan yang datang dari dokter di Berlin, melihat seorang pasien berusia 35 tahun mengalami pingsan berulang kali.
Di samping gejala yang kurang dikenal, sebuah studi baru telah mengidentifikasi delapan gejala utama Omicron yaitu batuk, pilek, kelelahan, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, demam, dan bersin.
Gejala ini didapat dari hasil studi para peneliti Norwegia terhadap 111 orang yang menghadiri pesta pada November 2021 dan tertular Covid-19. Dari kelompok itu 66 orang dinyatakan positif Covid-19, dan 15 orang lagi kemungkinan terjangkit Covid-19.
Dalam kelompok yang terdiri dari 111 orang itu, 89 persen telah mendapat dua dosis vaksin mRNA, sementara tidak ada yang mendapat suntikan booster.
Bersin dan demam adalah gejala yang paling tidak umum pada mereka yang telah divaksinasi lengkap. Mual juga telah ditambahkan ke daftar gejala untuk varian Omicron.