Judul : Sketches of Asia’s Society (People, Culture, Education and Technology)
Penulis : H.R. Alpha Amirrachman
Penerbit : Suara Muhammadiyah, bekerjasama dengan The Jakarta Post dan SEAMOLEC
Cetakan : 1, Desember 2021
Tebal, ukuran : xvii + 536 hlm, 15 x 23 cm
ISBN : 978-602-6268-96-9
Buku ini lahir dari perjalanan panjang seorang Alpha Amirrachman dalam menekuni dunia jurnalistik dan akademik. Dalam kurun waktu 17 tahun, dia telah melalang buana ke berbagai tempat di dunia untuk tujuan menyelami beragam persoalan dan menyerap aneka kebudayaan. Selama itu pula, Aplha bertemu banyak tokoh dari beragam latar belakang, yang punya kekayaan perspektif dan informasi untuk dibagi.
Dalam rentang waktu yang cukup panjang itu, Aplha tidak selamanya melakukan perjalanan atau pertemuan tanpa jeda, tetapi ada waktunya untuk menyerap, meresapi, merekam, menganalisis, dan merefleksikan apa yang ditemuinya. Ada kalanya dia berada di pemberhentian untuk memahami dan menimang apa yang ditemui dan tempat apa yang dikunjungi dengan kacamata outsider. Hasil itulah yang dituangkan dalam buku ini.
Orang dan tempat merupakan dua entitas yang tidak terpisahkan. Memahami manusia terkadang memang harus disertai dengan memahami latar belakang tempat tinggal dan tempat singgahnya. Selain itu, tentu saja tentang sosok-sosok siapa saja yang telah ditemui. Semua itu membentuk karakter dan cara pandang seseorang. Dari pemahaman latar sosio-historis itu, kita dapat lebih mudah memahami suatu gagasan.
Judul yang dipilih untuk menggambarkan keseluruhan buku ini cukup menarik, terwakili oleh kata sketches atau sketsa. Dalam bahasa Yunani, dikenal istilah schedios, yang berarti sesuatu yang temporer dan selesai tanpa persiapan. Sketsa merupakan istilah yang sangat familiar di kalangan seniman, yang mengacu pada karya berupa gambar informal yang dikerjakan dengan cepat.
Sketsa bermula dari hasil menangkap momen dan gagasan secara sekilas yang nantinya akan direalisasikan dan dikembangkan lagi dengan lebih presisi dan detail. Sebuah gambar sketsa tidak dirancang untuk menjadi karya yang langsung sempurna atau gambar mendetail, tetapi dari hasil ini dapat diupayakan penambahan elemen-elemen lain untuk penyempurnaan.
Ada banyak karya sketsa yang cukup terkenal di dunia, semisal karya Leonardo da Vinci dan Edgar Degas. Berbeda dengan semua karya sketsa tersebut, buku ini menggunakan istilah sketsa untuk sebuah karya narasi dan deskripsi. Tidak berlebihan, penggambaran buku ini mampu membuat kita berimajinasi dan membayangkan suatu gambar visual, sembari mengikuti perjalanan bersama Alpha ke berbagai negara di Asia dan bertemu banyak tokoh.
Alpha berusaha menyampaikan gagasan dan lessons learned dari hasil petualangannya secara halus, mudah dipahami, dan sesekali juga menghibur. Ia mampu menyuguhkan ide-ide secara sederhana dan sekaligus mampu mengajak pembaca untuk memvisualisasi produk kekayaan budaya dan hasil karya peradaban manusia. Setiap mewawancarai para begawan, Alpha juga mampu menggali hal-hal yang tidak klise, tetapi juga tidak njlimet. Sebagai suatu karya sketsa, buku ini tidak menyajikan informasi utuh dan final tentang suatu pembahasan, tetapi ia menjadi pembuka jalan untuk memahami banyak hal: manusia, kebudayaan, pendidikan, dan teknologi dalam masyarakat Asia. (Muhammad Ridha Basri)