Rabu 27 Apr 2022 13:30 WIB

Berat Badan Berlebih Tingkatkan Risiko Kanker Rahim Hampir Dua Kali Lipat

Salah satu faktor yang pengaruhi risiko kanker rahim ialah berat badan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Usaha menurunkan berat badan (ilustrasi). Hubungan antara obesitas dan kanker rahim sudah diketahui dengan cukup baik.
Foto:

Setidaknya, ada tiga perdarahan melalui vagina yang bisa dianggap tidak normal. Ketiga perdarahan tersebut adalah perdarahan yang terjadi setelah menopause, perdarahan yang lebih berat dari biasanya atau terjadi di antara dua siklus menstruasi, serta adanya semacam cairan keputihan yang terlihat berwarna merah muda dan cair atau berwarna gelap dan berbau tidak sedap.

Perlu dipahami bahwa ada atau tidaknya faktor risiko bukan menjadi penentu mutlak apakah wanita akan mengalami kanker atau tidak. Terlepas dari itu, penting bagi wanita untuk bisa mengenali faktor risiko yang mereka miliki agar bisa lebih mewaspadai kesehatan diri dan melakukan beragam upaya pencegahan yang dapat dilakukan.

Selain berat badan berlebih, ada beberapa faktor risiko lain yang dapat membuat wanita lebih berisiko terhadap kanker. Faktor-faktor risiko tersebut adalah usia, kadar estrogen yang lebih tinggi, riwayat menjalani terapi pengganti hormon, penggunaan tamoxifen, mengidap diabetes, lapisan rahim menebal, mengidap sindrom ovarium polikistik, riwayat menstruasi, dan riwayat keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement