Ahad 01 May 2022 00:31 WIB

6 Faktor yang Membuat Bau Keringat Jadi tidak Sedap

Ada beberapa faktor yang dapat membuat bau keringat menjadi tidak sedap.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi bau badan. Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan bau badan.
Foto: Mgrol101
Ilustrasi bau badan. Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan bau badan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang memiliki bau badan yang unik. Tetapi, ketika aromanya berubah menjadi tidak menyenangkan, inilah saatnya untuk mencari penyebab yang mendasarinya.

Bau badan terjadi ketika keringat bersentuhan dengan bakteri di kulit Anda. Dilansir laman Eat This pada Sabtu (30/4/2022), keringat sebetulnya tidak berbau.

Baca Juga

Akan tetapi, ketika bakteri di kulit bercampur dengan keringat, maka itu menyebabkan bau. Percaya atau tidak, bau badan dapat menjelaskan banyak hal tentang kesehatan Anda.

Perubahan bau badan yang tiba-tiba dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut faktor yang dapat membuat bau keringat jadi tidak sedap:

1. Perhatikan apa yang dimakan

Apa yang Anda makan dapat memengaruhi bau badan. Ketika sistem pencernaan Anda memecah makanan yang dikonsumsi, ia melepaskan senyawa yang diserap ke dalam aliran darah dan akhirnya dikeluarkan melalui kulit.

Makanan tertentu, seperti bawang putih dan bawang bombai, mengandung senyawa yang mengandung belerang yang dapat membuat keringat berbau tidak sedap. Jika makan banyak makanan kaya bawang putih, Anda mungkin memperhatikan bahwa keringat Anda berbau seperti bawang putih selama beberapa hari.

Ini karena senyawa yang mengandung belerang membutuhkan waktu untuk dihilangkan dari tubuh.

2. Obat-obatan tertentu dapat mengubah bau badan

Bau badan adalah proses kompleks yang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang berbeda, termasuk diet, stres dan kondisi medis. Obat-obatan juga dapat berdampak pada bau badan.

Antikolinergik yang digunakan untuk mengobati kondisi seperti inkontinensia urine dan penyakit Parkinson, misalnya, dapat menyebabkan kekeringan pada kulit dan penurunan keringat. Ujungnya, ini  dapat menyebabkan peningkatan bau badan.

Terapi penggantian hormon dan pil KB juga dapat menyebabkan perubahan bau badan. Jika khawatir tentang bagaimana bau tubuh Anda setelah memulai pengobatan baru, bicarakan dengan dokter tentang pilihan alternatif.

3. Kondisi medis tertentu

Kondisi yang memengaruhi cara tubuh Anda memproses makanan juga dapat menyebabkan perubahan bau badan. Misalnya, pengidap diabetes atau penyakit hati dapat mengembangkan bau manis atau apek karena tingkat keton yang tinggi dalam keringat mereka.

Gagal ginjal dapat menyebabkan penumpukan urea dan racun lain di dalam tubuh, yang dapat dikeluarkan melalui  kulit dan mengeluarkan bau seperti amonia. Namun, jika Anda melihat perubahan mendadak atau drastis pada bau badan Anda, sebaiknya temui dokter.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement