REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketiak basah merupakan masalah yang sering dialami banyak orang dan dapat menurunkan rasa percaya diri. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kelenjar keringat yang terlalu aktif menghasilkan keringat. Meskipun tidak berbahaya, ketiak basah bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan bau badan yang tidak sedap.
Dokter dan seorang perancang busana menjelaskan mengapa seseorang berkeringat dan bagaimana kita dapat mengendalikannya selain sekadar menggunakan deodoran. Berikut ini beberapa kiat untuk membantu Anda tetap kering dan tidak berbau segar pada musim kemarau seperti dilansir laman South China Morning Post:
1. Ubah pola makan
Apa yang kita makan memengaruhi seberapa banyak kita berkeringat. Jika Anda ingin mengatasi ketiak berkeringat, cobalah untuk menghindari konsumsi kafein dan makanan pedas berlebihan. "Kafein memicu keringat karena merangsang sistem saraf pusat, yang kemudian mengaktifkan kelenjar keringat,” kata Direktur Penelitian Kosmetik dan Klinis di Dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City, Joshua Zeichner.
“Demikian pula, hindari makanan pedas seperti saus pedas, cabai, dan rempah-rempah berlebihan yang dapat meningkatkan jumlah keringat yang Anda hasilkan," kata dia lagi.
Jika Anda ingin menenangkan tubuh untuk mengurangi keringat, cobalah makan makanan yang menghidrasi seperti semangka dan apel. “Cara yang lebih alami adalah makan makanan yang menenangkan tubuh, seperti mentimun. Mentimun juga mengandung banyak air dan hidrasi adalah kunci untuk mencegah keringat. Semakin terhidrasi Anda, semakin tidak gerah Anda,” kata dr Howard Murad, dokter kulit dan pendiri Murad Skincare. Mengonsumsi makanan seperti semangka dan apel untuk tetap terhidrasi dan mengurangi keringat.
2. Kenakan kain yang menyerap keringat
Perancang busana Christian Siriano mengatakan pakaian yang menyerap keringat seperti katun dan linen memungkinkan ventilasi, yang dapat membantu mencegah keringat berlebih di ketiak dan paha. Dia menyarankan untuk mengenakan pakaian yang berwarna-warni dan kontras karena keduanya akan mengalihkan perhatian dari noda keringat.
"Kemeja, blus, dan gaun dengan pola yang mencolok akan menyembunyikan noda lebih baik daripada yang polos," kata bintang acara TV mode realitas "Project Runway" itu.
Salah satu saran, dari Raleigh Dale, seorang pria berusia 26 tahun yang menderita hiperhidrosis atau keringat berlebih, menyarankan untuk mengenakan kemeja tipis atau pakaian berlapis ganda seperti blazer dan tank top. Jika Anda akhirnya berkeringat hingga menembus tank top, Anda dapat mengenakan blazer untuk menutupinya.
3. Tisu basah adalah teman Anda
Keringat terkadang disertai bau karena berinteraksi dengan bakteri di kulit. “Bau tak sedap akan semakin parah jika keringat dibiarkan di tempat yang dingin dan lembap dalam waktu lama karena bau akan muncul saat kelembapan bereaksi terhadap bakteri di kulit,” kata Zeichner.
Jika Anda berkeringat dan tidak ingin bau, pastikan untuk mengambil tisu basah, dan usap ketiak Anda dengan cepat, lalu keringkan.
4. Kelola stres
Stres dapat memicu keringat. Murad menyarankan untuk melakukan latihan pernapasan sederhana untuk membantu mengurangi stres.
Ia juga menyarankan untuk mengonsumsi tablet klorofil, yang dapat menghilangkan sebagian bau badan yang dialami sebagian orang akibat keringat. Mengonsumsi sayuran hijau seperti brokoli dan kubis brussel juga dapat membantu.
Namun, tidak apa-apa jika berkeringat. Keringat adalah metode alami yang digunakan tubuh Anda untuk mendinginkan diri. Zeichner mengatakan berkeringat itu menyehatkan bagi tubuh Anda dan merupakan bagian penting dari kelangsungan hidup.
Jika Anda berkeringat berlebihan (empat hingga lima kali lebih banyak dari biasanya), Anda mungkin mengalami hiperhidrosis, gangguan yang membuat Anda berkeringat terlepas dari apakah cuaca panas atau Anda sedang melakukan aktivitas fisik. Zeichner mengatakan keringat berlebih terjadi ketika kelenjar keringat bereaksi berlebihan terhadap rangsangan. "Jika Anda merasa mungkin berkeringat lebih dari jumlah rata-rata, saya menganjurkan Anda untuk menemui dokter kulit untuk penilaian keringat dan mempelajari cara mengelola keringat," kata Zeichner.
Namun pada akhirnya, pahamilah bahwa keringat tidak mendefinisikan Anda. Keringat tidak membuat Anda menjadi orang yang lebih buruk atau lebih baik.