Ahad 15 May 2022 12:02 WIB

Elon Musk Minta Akun Bot di Twitter Dihitung

Elon Musk mengumumkan penundaan pembelian Twitter.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Elon Musk. Elon Musk mendunda kesepakatan pembelian Twitter.
Foto: EPA-EFE/BRITTA PEDERSEN
Elon Musk. Elon Musk mendunda kesepakatan pembelian Twitter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – CEO Tesla Elon Musk mengatakan dalam akun Twitternya bahwa bot yang dihitung marah. Tindakan Elon Musk meminta perhitungan bot dilakukan setelah dia mengumumkan penundaan pembelian Twitter.

“Bot-bot marah karena dihitung,” kata Musk dalam akun Twitternya. Penghitungan juga terjadi setelah studi mengungkapkan kurang dari lima persen pengguna situs media sosial terdiri dari spam dan akun palsu.

Baca Juga

Kesepakatan pembelian Twitter senilai 44 miliar dolar AS atau Rp 633 triliun telah dikerjakan selama berpekan-pekan. Namun, pada Sabtu (14/5/2022), miliader itu membagikan tautan dari Reuters yang meliputi survei terbari dari Twitter yang membuatnya menunda pembelian Twitter.

“Kesepakatan Twitter sementara ditangguhkan menunggu detail yang mendukung perhitungan akun palsu dan spam memang mewakili kurang dari lima persen pengguna,” ujarnya.

Dikutip Daily Star, Ahad (15/5/2022), menurut Bloomberg, saham Twitter turun sekitar 11 persen setelah cuitan Musk. Sedangkan saham Tesla naik 4,9 persen. Sementara itu, salah seorang pengguna Twitter menuduh Musk mengambil isu tersebut untuk menegosiasikan harga penawaran yang lebih rendah.

Laporan sebelumnya mengklaim robot spam telah menjadi alasan Musk untuk membeli platform sosial. Sebelum kesepakatan pembelian diselesaikan, Musk mengatakan akan membersihkannya.

“Jika tawaran Twitter kami berhasil, kami akan mengalahkan bot spam,” ucapnya.

Ada spekulasi, misi Musk hanya untuk membersihkan platform dari spam. Sedangkan kesepakatan pembelian Twitter bisa jadi gagal. Musk diharapkan menjadi kepala eksekutif Twitter setelah kesepakatan pembeliannya aman yang diperkirakan akan berlangsung antara tiga hingga enam bulan dari sekarang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement