REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk alasan keselamatan dalam berkendara, pemerintah Malaysia dikabarkan akan menyeragamkan semua kendaraan roda dua wajib menggunakan sistem keselamatan melalui penggunaan teknologi ABS. Penyeraragam ini dilakukan di semua kendaraan baik di 150 cc maupun yang lebih tinggi lagi.
Menteri Perhubungan, Datuk Seri Wee Ka Siong dikutip dalam sebuah artikel sepeda motor Malaysia iMotorbike, pada Jumat (27/5/2022) mengatakan bahwa studi untuk implementasi mandat baru saat ini sedang berlangsung. Regulasi ini sedang ditangani oleh Institut Penelitian Keselamatan Jalan Malaysia.
"Dengan adanya wajib pemasangan ABS nantinya diharapkan keselamatan sepeda motor semakin meningkat dan kemungkinan kematian semakin berkurang," kata Wee Ka Siong.
Dikutip dari laman Astra Honda Motor, Anti-lock Brake System atau ABS adalah sebuah sistem pengereman pada kendaraan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan berkendara. Sistem ABS disematkan di sepeda motor agar pada saat pengereman mendadak sepeda motor tidak selip atau ngepot ketika kondisi jalanan basah ataupun licin.
Studi komprehensif terkait pemasangan rem ABS pada semua motor di Malaysia akan melibatkan perwakilan dari masyarakat sepeda motor, industri manufaktur, dan juga pakar keselamatan yang berkompeten. Menurut studi yang sedang dilakukan oleh MIROS, pengereman yang tidak efektif, serta menjatuhkan sepeda saat mencoba menghindari atau menghindari rintangan adalah salah satu penyebab utama kecelakaan sepeda motor di Malaysia.
"Sistem pengereman yang tidak efektif adalah salah satu penyebab kecelakaan. Oleh karena itu, penggunaan sistem pengereman yang lebih baik dan efektif sangat dianjurkan dan didorong dalam pencarian solusi untuk mengakhiri kecelakaan sepeda motor," lanjut dia.
Selain itu, terdapat studi yang menunjukkan bahwa penggunaan ABS pada sepeda motor dapat mengurangi kecelakaan dan kematian hingga 30 persen.