Senin 04 Jul 2022 18:54 WIB

Peretas Klaim Peroleh Data 1 Miliar Warga China

Jika klaim ini benar, maka akan menjadi pelanggaran data terbesar dalam sejarah.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Peretas (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Peretas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI – Seorang peretas mengklaim telah mendapatkan informasi pribadi warga China berjumlah satu miliar dari polisi Shanghai. Menurut pakar teknologi, jika klaim tersebut benar akan menjadi salah satu pelanggaran data terbesar dalam sejarah.

Dalam postingannya di Breach Forums pada pekan lalu, pengguna internet anonim yang dikenal sebagai “ChinaDan” menawarkan lebih dari 23 terabyte data untuk 10 bitcoin yang setara dengan sekitar 200 dolar AS. “Pada tahun 2022, database Shanghai National Police (SHGA) bocor. Database tersebut berisi banyak informasi tentang miliaran warga China. Basis data informasi termasuk nama, alamat, tempat lahir, nomor identitas, nomor ponsel, dan riwayat kejahatan,” tulis postingan itu.

Baca Juga

Namun, sampai saat ini belum ada penjelasan mengenai keaslian klaim dari postingan itu. Pemerintah Shanghai dan departemen kepolisian tidak menanggapi permintaan komentar.

Postingan ChinaDan menjadi viral dan tersebar secara luas di platform media sosial Weibo dan WeChat China selama akhir pekan. Banyak pengguna yang khawatir bahwa postingan itu bisa menjadi kenyataan.

Kepala penelitian kebijakan teknologi di konsultan yang berbasis di Beijing, Trivium China, Kendra Schaefer, mengatakan jika materi yang diklaim peretas berasal dari Kementerian Keamanan Publik, itu akan membuat kondisi kian memburuk. “Yang paling jelas itu akan menjadi salah satu pelanggaran terbesar dan terburuk dalam sejarah,” kata Schaefer.

Klaim peretasan datang ketika China telah berjanji untuk meningkatkan perlindungan privasi data pengguna online. Pemerintah menginstruksikan raksasa teknologinya untuk memastikan penyimpanan yang lebih aman setelah keluhan publik soal salah urus dan penyalahgunaan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement