REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gletser Pegunungan Alpen di Swiss ditutupi denga selimut untuk melindungi agar tidak cair di musim panas. Saat ini, sebagian besar Eropa mengalami gelombang panas. Suhu yang sangat tinggi diperkirakan sepanjang minggu.
Penduduk setempat telah menutupi selimut tahan UV putih di atas Gletser Rhone setinggi 12.000 kaki, yang terletak di Pegunungan Alpen selatan. Cara ini dilakukan untuk melindungi gletser agar tidak mencair.
Menurut ahli glasiologi, ilmuwan yang mempelajari gletser, selimut bisa meminimalkan pencairan es antara 50 persen dan 70 persen. Selimut digunakan untuk melawan perubahan iklim dan bisa juga untuk melindungi gletser dari gelombang panas yang saat ini melanda Eropa.
Ilmuwan khawatir bahwa pada tahun 2100 gletser di Swiss mungkin akan lenyap. Selimut tersebut terdiri dari bahan bulu kokoh yang memantulkan sinar matahari kembali dan mengisolasi es.
Dilansir dari Standard.co.uk, Ahad (17/7/2022) Matthis Huss dari Jaringan Pemantau Gletser Swiss menjelaskan, selimut itu melindungi salju dan es di bawahnya dari matahari.
Spesialis gletser mengeklaim, meskipun gletser tidak sepenuhnya berhenti mencair, selimut ini cukup bermanfaat dalam memperlambat hilangnya es lokal.
Gletser, satu dari sepuluh yang diamati secara global sebagai bagian dari proyek yang disebut Planet Watch yang melihat efek dari masalah iklim, mencair seperti halnya bidang es di sekitarnya.
Seperti gletser lain di seluruh negeri, yang berada di puncak Gunung Titlis juga telah diselimuti, tetapi banyak di antaranya terlalu besar untuk ditutupi.
Sementara itu, api berkobar di Portugal, Spanyol, dan Prancis, bagian lain dari benua Eropa kini berjuang dengan panas yang berlebihan.