Tidak memiliki cukup vitamin A dapat menunda pertumbuhan atau menyebabkan anak-anak mengalami pertumbuhan tulang yang lambat atau pertumbuhan terhambat. Kekurangan vitamin A pun dapat memicu masalah kesuburan, menyebabkan sulit hamil, dan dalam beberapa kasus mengakibatkan infertilitas.
Mereka yang paling berisiko kekurangan vitamin A adalah orang yang memiliki penyakit pada sistem pencernaan sehingga mengganggu penyerapan vitamin A. Beberapa di antaranya adalah penyakit celiac, sirosis, insufisiensi pankreas, dan gangguan saluran empedu.
Kekurangan vitamin A paling umum dijumpai di Afrika dan Asia Tenggara. Pada dua wilayah itu, diperkirakan 250 juta anak kekurangan karotenoid (pigmen organik kuning, oranye, dan merah yang diproduksi oleh tanaman dan ganggang) dalam makanan mereka.
Guna mencegah defisiensi, seseorang bisa memasukkan makanan yang kaya vitamin A tinggi dalam menu harian. Sejumlah sumber vitamin A antara lain hati, ikan berminyak, kerang, minyak ikan cod, sayuran berwarna oranye (ubi jalar, labu, wortel, dan labu), sayuran berdaun hijau (bayam dan selada), susu, keju, serta buah-buahan (mangga, pepaya, melon, dan aprikot).