REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Bumi, awan terbentuk dari kristal es atau tetesan air yang mengambang di atmosfer. Namun, tahukah Anda bahwa planet-planet jauh tertentu mengandung awan berbasis pasir?
Dilansir dari Earth Sky, awan di atmosfer aneh ini terbuat dari partikel debu silikat mikroskopis. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Mei 2022, para ilmuwan mengklaim telah melihat untuk pertama kalinya bagaimana awan pasir ini muncul.
Awan pasir ini ada pada katai coklat dan planet ekstrasurya. Berbagai jenis awan hadir di planet lain di tata surya kita. Misalnya, Mars memiliki awan karbon dioksida dan es berair.
Awan ketinggian tinggi berbasis amonia dan amonium hidrosulfida dapat ditemukan di Jupiter. Beberapa planet yang jauh bahkan memiliki awan pasir, yang terbentuk dari mineral silikat yang menciptakan batuan.
Awan pasir ini telah diamati pada beberapa exoplanet, atau planet di luar tata surya kita, serta pada katai coklat. Katai coklat adalah benda langit yang tidak biasa yang lebih besar dari planet.
Dalam penelitian terbaru, para peneliti dari Western University di Ontario, Kanada, meneliti pembentukan awan silikat ini pada katai coklat menggunakan data dari Teleskop Luar Angkasa Spitzer yang sekarang sudah pensiun. Hasilnya dirilis dalam jurnal peer-review Monthly Notices of the Royal Astronomical Society edisi Juli 2022.
Bagaimana awan pasir terbentuk?
Setiap awan terbentuk dengan cara yang sama ketika komponen penting dipanaskan atau cukup panas untuk menguap. Partikel es dapat menguap dan menciptakan awan uap air di Bumi.
Di planet lain, termasuk Mars dan Jupiter, awan dapat muncul dari berbagai sumber. Ini mungkin terdiri dari belerang, garam, atau amonia.
Namun, hanya dunia panas yang dapat mendukung awan silikat, kadang-kadang dikenal sebagai awan pasir. Ini karena silikat hanya dapat menguap pada suhu yang sangat tinggi. Diperlukan suhu atmosfer antara sekitar 1.000 derajat C hingga 1.700 derajat C untuk membentuk awan silikat.