Jumat 29 Jul 2022 14:46 WIB

Aturan Google Playstore Baru Bakal Tindak Iklan yang Mengganggu

Pedoman Playstore yang diperbarui akan mulai berlaku pada 30 September

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Google Play Store. Ilustrasi
Foto: androidheadlines.com
Google Play Store. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Google akan mengurangi iklan yang mengganggu di sejumlah aplikasi di Playstore. Kabar itu diumumkan pada Rabu (27/7/2022). Nantinya, akan ada pembaruan aturan di sejumlah kategori menjadi lebih spesifik dan menekan celah yang mungkin digunakan pengembang untuk mengabaikan aturan.

Salah satu perubahan yang paling memengaruhi adalah iklan. Google mengatakan pedomannya yang diperbarui mulai berlaku pada 30 September. Aturan baru ini akan membantu memastikan pengalaman berkualitas tinggi bagi pengguna saat mereka menggunakan aplikasi Google Play.

Baca Juga

Kebijakan baru memberi tahu pengembang bahwa aplikasi tidak dapat memunculkan iklan layar penuh yang tidak memungkinkan Anda menutupnya setelah 15 detik. Perlu diingat ada beberapa pengecualian, seperti jika Anda secara sukarela memilih untuk menonton iklan untuk mendapatkan semacam poin reward atau jika muncul saat jeda dalam aksi.

Kebijakan Google saat ini mengatakan iklan harus ditutup dengan mudah tanpa penalti. Pengguna dapat menutup iklan layar penuh dengan waktu 15 detik. Meskipun Anda tetap masih harus menunggu, setidaknya Anda tidak perlu menunggu iklan yang berdurasi lebih panjang, seperti dua menit.

Selain itu, aturan baru juga menentukan iklan tidak boleh muncul tiba-tiba. Sekali lagi, aturan saat ini menyebut iklan kejutan yang mengganggu tidak diizinkan, tetapi aturan baru memberikan contoh nyata pelanggaran tambahan.

Dilansir The Verge, Jumat (29/7/2022), perlu diperhatikan kebijakan iklan untuk aplikasi yang dibuat untuk anak-anak lebih ketat. Meskipun Google tidak banyak mengubah jenis iklan yang dapat ditampilkan pengembang kepada anak-anak, Google akan membuat beberapa perubahan pada alat yang digunakan pengembang untuk menayangkan iklan tersebut mulai bulan November.

Google juga membuat perubahan pada cara aplikasi dapat menerapkan dan menggunakan alat jaringan pribadi virtual (VPN) bawaan Android. Aplikasi tidak akan diizinkan untuk menerapkan VPN mereka sendiri untuk mengumpulkan data pengguna kecuali mereka mendapatkan izin eksplisit dari pengguna dan mereka tidak akan dapat menggunakan VPN untuk membantu pengguna melewati atau mengubah iklan dari aplikasi lain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement