REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Produsen mobil terbesar Korea Selatan Hyundai Motor Co. mengatakan penjualannya pada bulan Juli naik empat persen dari tahun sebelumnya meskipun kekurangan chip masih terjadi secara global.
"Hyundai Motor menjual total 325.999 kendaraan pada Juli, naik dari 313.460 unit setahun sebelumnya karena permintaan yang kuat untuk model SUV," kata perusahaan dikutip dari Yonhap pada Selasa (2/8/2022).
Pada periode tersebut, penjualan domestik mengalami penurunan menjadi 56.305 unit dari 59.856 unit pada periode yang sama tahun lalu. "Sementara penjualan luar negeri naik 6,3 persen menjadi 269.694 dari 253.604," tambah pernyataan perusahaan.
Sementara itu, penjualan dari Januari hingga Juli turun 6 persen menjadi 2.205.040 dari 2.344.645 unit pada periode yang sama tahun lalu. Tahun ini, Hyundai menetapkan target penjualan 4,32 juta unit. Target tersebut lebih tinggi dari pencapaian penjualan tahun lalu yang berada di angka 3,89 unit.
Untuk menopang penjualan di semester kedua, Hyundai mengatakan pihaknya berencana meluncurkan model all-electric IONIQ 6 dan model kompetitif lainnya di pasar global. IONIQ 6 adalah model kedua yang disematkan dengan platform modular global listrik (E-GMP) milik Hyundai Motor Group setelah IONIQ 5 yang diluncurkan pada April tahun lalu.
Hyundai juga telah berencana memperkenalkan model SUV IONIQ 7 berbasis platform pada 2024. Untuk model listrik penuhnya, Hyundai menggunakan nama alfanumerik seperti rival besarnya, BMW, yang modelnya diberi nama seri nomor 1-8.