Sabtu 27 Aug 2022 00:02 WIB

Setelah 18 Tahun, Meta Akhirnya Bangun Divisi Layanan Pelanggan Facebook

Fokus Meta adalah memperbaiki pengalaman dukungan pelanggannya.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
 Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan teknologi surround-yourself baru yang dikenal sebagai metaverse. Namun jejaring sosial itu sendiri akan tetap disebut Facebook.
Foto: AP Photo/Tony Avelar
Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan teknologi surround-yourself baru yang dikenal sebagai metaverse. Namun jejaring sosial itu sendiri akan tetap disebut Facebook.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meta berusaha memudahkan penggunanya untuk mendapatkan dukungan ketika akun atau postingan mereka dihapus. Wakil presiden tata kelola Meta Brent Harris mengatakan perusahaan menghabiskan banyak waktu untuk layanan pelanggan.

Sejak awal Facebook, pengguna tidak mempunyai cara untuk berbicara dengan perusahaan. Oleh karena itu, Meta membangun divisi layanan pelanggan Facebook meskipun masih belum jelas detail tugasnya.

Baca Juga

Tahun lalu, perusahaan menguji coba program dukungan obrolan langsung yang memberi beberapa pengguna cara berbicara dengan perusahaan jika mereka membutuhkan bantuan terkait fitur baru atau akun mereka terkunci. Pada saat itu, perusahaan mengklaim pertama kalinya Facebook menawarkan bantuan langsung untuk pengguna yang terkunci dari akun mereka.

Memberikan dukungan untuk semua Instagram, Facebook, WhatsApp, Horizon VR, dan properti lainnya, akan menjadi usaha besar bagi perusahaan. Menurut Bloomberg, fokus Meta untuk memperbaiki pengalaman dukungan pelanggannya sebagian karena umpan balik dari Dewan Pengawasnya. Tahun lalu, badan independen yang dibentuk untuk memantau dan membatalkan keputusan Meta melaporkan mereka menerima hampir satu juta banding pengguna tentang moderasi konten Meta.

Dilansir The Verge, Jumat (26/8/2022), karena Meta ingin membantu pengguna yang secara tidak sengaja menemukan diri mereka berada di sisi yang salah dari alat moderasi otomatisnya, Meta masih bekerja untuk menghapus mereka yang sengaja menghindari larangan. Menurut cuitan dari pemimpin kebijakan kontraterorisme Meta, Dina Hussein, perusahaan belum lama ini menghapus sekitar 500 akun, halaman, grup, dan acara yang terkait dengan Proud Boys, sebuah kelompok supremasi kulit putih yang dilarang dari platform pada tahun 2018.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement