REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa bahan kimia yang secara legal digunakan dalam peralatan makan, pewarna, dan plastik dapat larut ke dalam makanan dan air. Kondisi itu membuat orang tanpa sadar menelan racun yang tidak boleh untuk dikonsumsi manusia.
Dalam studi ECHO terbaru yang diterbitkan jurnal Chemosphere, tim peneliti menggunakan metode baru untuk memeriksa 45 bahan kimia yang dicurigai penyebab kanker, yang ada dari sampel urine. Peserta penelitian termasuk 171 wanita yang hamil antara 2008 hingga 2020.
Hampir semua wanita yang termasuk dalam penelitian ini memiliki kadar zat kimia industri yang dapat dideteksi dalam urine mereka. Para peneliti mengatakan, temuan ini tidak hanya menuntut penelitian lebih lanjut tentang bahan kimia dalam kosmetik, tetapi juga menggemakan penelitian tentang risiko kanker pada populasi yang belum diteliti, di mana tingkat paparan bahan kimia tertinggi ditemukan pada wanita kulit berwarna.
Semua, kecuali satu wanita dalam penelitian ini, memiliki bahan kimia melamin dan produk sampingannya, asam sianurat, dalam sampel urine mereka. Peneliti mencatat paparan bahan kimia ini ekstra-toksik ketika digabungkan bersama.