Ahad 18 Sep 2022 18:50 WIB

12 Anak SD di Inggris Alami Gangguan Pernapasan Akibat Vape

Sepanjang 2021, Inggris mencatat 344 kasus gangguan pernapasan terkait vape.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Aneka varian cairan rokok elektrik (vape). Sepanjang 2021, Inggris mencatat 12 anak usia SD mengalami gangguan pernapasan terkait penggunaan vape.
Foto:

Inti dari perang antirokok ini adalah mencoba membujuk lebih banyak perokok untuk beralih ke vape atau rokok elektrik, yang bahkan akan diresepkan oleh ahli kimia. Namun, meskipun vaping dianggap jauh lebih aman daripada merokok, ada kekhawatiran yang berkembang tentang munculnya varian vape yang lebih kuat.

Terlepas dari kenyataan bahwa warga harus berusia 18 tahun untuk membelinya, banyak vape yang ditujukan untuk anak-anak dan remaja yang dapat dengan mudah dibeli secara daring tanpa pemeriksaan usia. Laporan terbaru mengklaim beberapa anak membeli vaping pens yang dikemas dengan nikotin sebanyak lima puluh batang rokok.

Vaping pens yang memiliki rasa seperti permen itu dengan cepat menjadi favorit anak sekolah dan perguruan tinggi. Beberapa remaja juga menggunakan produk pengganti nikotin untuk mengekang rasa lapar yang memicu ketakutan tentang efek kesehatan jangka panjang yang tidak diketahui.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement