REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Strategic Portfolio PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Budi Setyawan Wijaya mengatakan perusahaan tengah melakukan konsolidasi dalam pembentukan InfraCo. Budi menyebut InfraCo merupakan inisiatif perseroan untuk membuka potensi konsolidasi aset infrastruktur yang dimiliki, mencakup infrastruktur jaringan akses optik dan tower.

"InfraCo ini adalah perusahaan tersendiri, itu yang terlepas Mitratel," ujar Budi dalam paparannya pada Public Expose Live 2022 di Jakarta, Jumat (16/9).

Budi menjelaskan, PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel yang merupakan anak usaha Telkom memiliki fokus bisnis pada sektor infrastruktur yang berbasis pada tower atau menara telekomunikasi serta ekosistem di dalamnya. Sementara InfraCo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur network berbasis fiber optik. "Jadi ini dua entitas yang memang berbeda nantinya," ucap Budi.

Saat ini, lanjut Budi, Telkom sedang melakukan konsolidasi terkait aset hingga model operasi pada InfraCo. Selain itu, Budi sampaikan, InfraCo juga akan mencari mitra strategis dalam mengoptimalisasi pasar network berbasis fiber optik ke depan.

"Ini penting tidak hanya untuk masalah efisiensi capex, melainkan juga untuk mendapatkan model pengoperasian atau tolok ukur yang paling efisien," lanjut Budi.

Dengan begitu, Budi berharap InfraCo bisa menjadi perusahaan yang kompetitif di market. Selain itu, ia juga mendorong InfraCo mampu menjadi perusahaan yang dominan dalam melayani operator di Indonesia.

"Untuk eksekusinya kita lagi coba kaji, tapi kita berharap tidak terlalu lama, meski tentunya ada tahapan yang harus kita lalui agar proses pembentukan InfraCo ini sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia," kata Budi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika