Kamis 22 Sep 2022 00:40 WIB

Masyarakat Harus Bisa Identifikasi dan Tangkal Hoaks

Google Lens bisa dimanfaatkan untuk memverifikasi informasi di medsos.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Satria K Yudha
Hoax. Ilustrasi
Foto: ABC News
Hoax. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menggelar kegiatan literasi digital "Kelas Kebal Hoaks” untuk masyarakat umum dan komunitas-komunitas lokal. Kegiatan itu bertujuan membangun daya berpikir kritis masyarakat terhadap informasi-informasi yang tersebar di dunia maya sehingga dapat terhindar dari berita hoaks.

 

“Usaha mencerdaskan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi melalui literasi digital adalah tanggung jawab bersama dan tidak bisa dilaksanakan oleh pemerintah saja,” kata Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik Dinas Kominfo Provinsi Bali, I Ketut Swika, dalam siaran pers, Rabu (21/9).

 

Karena itu, pria yang mewakili gubernur Bali itu menyatakan, pemerintah provinsi dan masyarakat Bali menyambut baik dan memberikan penghargaan atas pelaksanaan kegiatan Kelas Kebal Hoaks.  Kegiatan diselenggarakan secara luring pada  Ahad (11/9/2022) di Kota Denpasar, Bali.

 

Kelas tersebut diikuti oleh 50 peserta dari kalangan masyarakat umum seperti Universitas Negeri Pendidikan Ganesha, PSM Desa Mengwi, Sahabat Netra Bali, Kitapixel Digital, Buleleng Sosial Community, Social Project Bali, 8EST Community, Sanggar Film Luar Kotak, Yayasan Taruna Taruni Bali, OKOC Bali, dan lain-lain.

 

Materi pertama pada kegiatan itu disampaikan oleh Koordinator Mafindo Wilayah Bali, Indria Trisni Puspita. Indria membawakan materi mengenai hoaks secara mendasar, yakni definisi, dampak negatif, hingga cara untuk verifikasi foto, video, dan lokasi. Indria menjelaskan, masyarakat dapat mengakses beberapa situs untuk mengetahui fakta informasi yang tersebar di internet.

 

“Pencarian artikel dan keasliannya dapat dilakukan di beberapa situs seperti turnbackhoax.id, cekfakta.com, atau kanal cek fakta milik media,” jelas Indria.

 

Sementara itu, pemeriksa fakta Mafindo Riza Dwi Maqruf menjelaskan tentang pemanfaatan Google Lens untuk melakukan verifikasi informasi-informasi dari media sosial. Menurut dia, selain menggunakan kata kunci terkait foto yang ingin dicari, masyarakat juga bisa menggunakan Google Lens dengan cara membuka aplikasinya kemudian arahkan kamera ke foto yang ingin dicari klasifikasinya.

 

Kelas Kebal Hoaks merupakan bagian rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kemenkominfo bersama GNLD Siberkreasi dengan target sebanyak 50 juta orang masyarakat Indonesia mendapatkan literasi di bidang digital hingga 2024.

 

Kegiatan itu didasari Survei Indeks Literasi Digital Nasional pada 2021 yang menunjukkan skor atau tingkat kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00. Berdasarkan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia berada dalam kategori “sedang”.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement