REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Yakult Light merupakan jawaban bagi masyarakat Indonesia yang semakin peduli akan kesehatannya terutama bagi mereka yang sedang membatasi konsumsi gula," kata Presiden Direktur PT Yakult Indonesia Hiroshi Kawaguchi saat peluncuran Yakult Light di Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (23/9/2022).
Dijelaskan Kawaguchi, Yakult Light adalah minuman susu fermentasi dengan kandungan bakteri baik L Casei Shirota strain dengan kadar gula yang lebih sedikit tetapi diperkaya vitamin D dan E Kandungan gula pada setiap botol Yakult Light (65 ml) ini lebih sedikit daripada Yakult varian original yaitu tiga gram.
Komposisi penuh dari Yakult Light antara lain adalah air, pemanis alami maltitol, susu skim bubuk, sukrosa, dekstrosa, penstabil pektin, pemanis alami glikosa steviol, perisa sintetik, vitamin E, vitamin D, dan Bakteri L. casei Shirota strain (LcS).
Marketing Communication and Commercial Director Yakult Indonesia, Antonius Nababan mengatakan, Indonesia bukanlah negara pertama yang menyediakan varian Yakult Light. Produk ini sudah hadir di banyak negara seperti Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat, Belanda, Australia dan lainnya.
Yakult Light mengandung bakteri baik L casei Shirota strain yang telah mendapatkan sertifikat GRAS dari Food and Drug Administration Amerika Serikat. "Konsumsi bakteri ini dalam bentuk susu fermentasi telah diteliti manfaatnya dan memiliki sejarah aman dikonsumsi lebih dari 80 tahun oleh masyarakat di berbagai negara," ujar Antonius Nababan, dalam siaran persnya.
Adapun penambahan vitamin D dan E pada produk Yakult Light dilakukan guna memperhatikan kebutuhan pemenuhan vitamin di Indonesia. Keterangan dari Kemenkes RI pada 2012, masalah gizi yang harus diperhatikan adalah defisiensi vitamin D atau kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan asupan vitamin D secara cukup. Padahal vitamin D penting untuk kesehatan tulang dan gigi hingga mencegah stunting. Sementara itu vitamin E mempunyai manfaat sebagai antioksidan tinggi yang berperan baik untuk kesehatan mata, kulit, serta saraf.
Produk Yakult Light sudah mengantongi sertifikasi halal dan dibuat di pabrik berstandar keamanan tinggi. Di Indonesia, Yakult Light saat ini diproduksi di Pabrik Yakult Mojokerto yang telah menerapkan standar produksi sistem manajemen keamanan pangan (ISO 22000:2018) sehingga dapat mengidentifikasi dan mengontrol keamanan pangan dengan baik. Adapun produksi varian Yakult Light di Pabrik Mojokerto ini adalah 250 ribu botol perhari.
Sementara itu, Direktur Marketing PT Yakult Indonesia Persada Ryojiro Tawara mengungkapkan, Yakult Light direncanakan mulai dijual di minimarket, supermarket dan hypermarket di Pulau Jawa serta Bali mulai Sabtu 1 Oktober 2022.
Produk ini akan dijual dengan harga Rp 2.600 perbotol atau 13 ribu rupiah perpack isi kemasan 5 untuk pulau Jawa. Sedangkan luar Jawa Yakult Light dijual dengan harga Rp 2.700 perbotol atau 13.500 rupiah perpack isi kemasan 5.
Cara penyimpanan dan masa kedaluwarsa Yakult Light serupa dengan Yakult Original. Yakult Light dianjurkan untuk disimpan pada suhu 0-10 derajat celcius dalam lemari pendingin dan dijauhkan dari paparan sinar matahari langsung agar kualitas bakteri baik pada produk Yakult tetap terjaga, segar dan enak dikonsumsi.
Masa kedaluwarsa Yakult Light adalah 40 hari dikarenakan bahan-bahan yang digunakan dalam produk ini adalah bahan alami yang tidak mengandung pengawet.
