REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam sesi Visionary Leaders yang diikuti kalangan milenial dan Gen Z, Intan Fauzi Anggota Komisi VI DPR RI, mengajak kaum milenial dan Gen Z untuk masuk ke dunia politik dan bergabung dengan partai politik. Sebab melalui parpol, kaum muda bisa berperan sebagai pengambil kebijakan", jelas Intan dalam acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2022 By IDN Times di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (30/9/2022).
"Kalau sudah didalam, ini bukan klise, saya merasakan betul bagaimana kita dapat melakukan perubahan dan berkontribusi untuk masyarakat. Lembaga Legislatif bersama Pemerintah membahas dan mengesahkan PerUndang Undangan. Uang Negara yang dasarnya dari pajak rakyat, itu juga ketok palunya ada di senayan," jelas Intan.
"Menurut saya sangat disayangkan kalau semakin lama generasi muda apatis terhadap politik. Undang-Undang menyatakan bahwa harus melalui partai politik untuk bisa duduk di legislatif," sambung Intan Fauzi dari Fraksi PAN kepada milenial dan GenZ yang hadir di acara yang mengusung tema 'Indonesia Fast Forward', platform bagi anak muda untuk bisa saling menginspirasi melalui berbagai macam kontribusi positif yang bisa diberikan bagi Indonesia.
Intan menegaskan bahwa "keterpilihan seseorang menjadi Anggota Legislatif tidak serta merta. Kerja-kerja politik secara intens juga sangat menentukan. Khususnya kegiatan yang memang bersentuhan langsung dengan masyarakat yang akan memilihnya pada pemilihan".
"Siapa yang bisa lolos, itu memang betul-betul yang rajin turun ke masyarakat, jadi tidak melulu karena kekuatan logistik", tegas Intan Anggota DPR Dapil Kota Bekasi dan Depok.
Intan mengaku merasa beruntung, karena daerah pemilihannya yakni Jawa Barat VI yang meliputi Depok dan Kota Bekasi, pemilihnya relatif melek media sosial. Sehingga Intan dalam melakukan kerja-kerja politik, dapat memanfaatkan medsos dan diakses oleh milenial dan GenZ yang memang lekat dengan tekhnologi digital", jelas Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (PUAN).
Dalam kesempatan itu, Intan Fauzi yang juga Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional mendapat pertanyaan perihal sistem budaya patriarki di dunia politik.
Ia mengungkapkan bahwa keterwakilan perempuan di parlemen saat ini tercatat ada 120 wakil rakyat perempuan dari 575 anggota DPR RI. "Prosentase terus meningkat dibanding periode periode sebelumnya, tentu harapannya bukan sekedar peningkatan jumlah tapi harus diimbangi dengan kapasitas dan kapabilitas dan keterwakilan aspirasi perempuan ", terang Intan.
"Perempuan harus percaya untuk bisa maju dan berpartisipasi dalam dunia politik, norma budaya dan sistem budaya patriarki jangan jadi penghalang. Karena setiap individu punya hak memilih dan dipilih. Akses Pendidikan, kehidupan bermasyarakat, adalah modal besar untuk menjadi legislator tepilih", tegas Intan Fauzi.