Sabtu 01 Oct 2022 14:32 WIB

Kolaborasi IEEE WIE dan UNM untuk Literasi AI di Indonesia

Kolaborasi IEEE WIE dan UNM luncurkan buku yang mengulas artificial intelligence

Kolaborasi IEEE WIE dan UNM luncurkan buku yang mengulas artificial intelligence.
Foto: UNM
Kolaborasi IEEE WIE dan UNM luncurkan buku yang mengulas artificial intelligence.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Artificial Intelligence (AI) menjadi primadona teknologi yang membuat banyak orang terpesona. Sentuhan AI menghadirkan telepon pintar yang mampu bercakap-cakap dengan manusia sampai drone yang terbang otomatis tanpa awak.

Kolaborasi IEEE WIE Indonesia dan Universitas Nusa Mandiri (UNM) ini hadir dalam bentuk seminar yang bertajuk IEEE WIE Indonesia Gathering: Networking, Collaboration, Funding Opportunities, and Book Launching pada Sabtu (24/9/2022). Kegiatan ini mempertemukan pihak pemerintah, Non-Government Organization (NGO), akademisi, dan industri yang memiliki concern dalam pengembanan literasi AI di Indonesia. Dalam kegiatan ini dihasilkan beberapa rencana kolaborasi proyek dan kegiatan terkait pengembangan AI di Indonesia.

Baca Juga

Nur Afny C Andryani dari Binus (Bina Nusantara) University hadir sebagai salah satu pembicara pada kegiatan yang bertema Woman Engagement in AI. Dia mengatakan bidang AI hadir, berinteraksi, dan menyentuh langsung gerak hidup manusia. “Berbeda dengan teknologi tingkat tinggi lainnya yang hanya bisa diakses kalangan tertentu, seperti nuklir atau penerbangan antariksa, semua masyarakat dapat bersentuhan dengan teknologi AI. Misalnya, memanfaatkan media sosial yang memiliki fitur pengenalan identitas wajah atau telepon seluler pintar yang mampu mencarikan rute perjalanan bebas macet pada peta digital," katanya.

Disadari maupun tidak, manusia sudah bergantung pada teknologi AI dalam menjalankan aktivitasnya. Ini adalah sebuah era yang disebut posthuman di mana teknologi cerdas dimanfaatkan pada banyak bidang kehidupan manusia.

“Pemerintah Indonesia menyadari urgensi AI yang dirasakan hampir di seluruh lini kehidupan. Oleh karenanya, pemerintah menyusun strategi nasional pengembangan AI di Indonesia yang berfokus pada lima bidang prioritas: kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan serta mobilitas dan kota pintar,” terangnya. 

Ia menambahkan pemerintah juga sudah memasukkan literasi AI sebagai salah satu literasi dasar yang wajib dikuasai SDM yang berdaya saing di masa mendatang. “Di luar unsur pemerintah, mulai banyak bermunculan gerakan masyarakat yang menjadi katalisator perkembangan AI dan literasi AI di Indonesia,” kata Nur Afny.

IEEE Women in Engineering (WIE) Indonesia ini, ungkapnya, menjadi salah satu unsur non-pemerintah yang juga memberikan perhatian pada upaya peningkatan literasi AI di Indonesia. “IEEE WIE Indonesia adalah kelompok kepakaran engineer perempuan (IEEE Women in Engineering) yang berasal dari kalangan akademisi dan industri. IEEE WIE Indonesia telah banyak menyelenggarakan event yang terkait dengan penetrasi literasi STEM di Indonesia,” tegasnya. 

Ia juga mengungkapkan sebagai salah satu bentuk komitmen IEEE WIE Indonesia dalam peningkatan literasi AI di Indonesia, kegiatan IEEE WIE Indonesia meluncurkan buku bertajuk Artificial Intelligence: Teknologi, Inovasi, dan Implementasi di Berbagai Bidang. “Memang sudah banyak buku literatur dan referensi tentang AI saat ini. Namun buku ini memiliki kekuatan untuk menarik pembaca umum bahkan awam untuk mengetahui lebih dalam tentang AI, karena disampaikan dalam bahasa lugas dan lebih ringan tapi tetap berdasar prinsip ilmiah. Buku ini hadir sebagai wujud kepedulian dan upaya ikut ambil peran dalam meningkatkan literasi AI bagi masyarakat Indonesia,” papar Nur Afny.

Ia berharap dengan peluncuran buku ini akan tercipta kolaborasi yang ke depannya IEEE WIE Indonesia dapat terus memberikan kontribusi terhadap pengembangan AI di Indonesia dengan lebih terarah, konsisten, dan berkelanjutan. “Semoga adanya kegiatan ini akan menciptakan kolaborasi yang baik dan IEEE WIE Indonesia dapat terus memberikan kontribusi terhadap pengembangan AI di Indonesia secara terarah, konsisten, dan berkelanjutan,” tutupnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement