Sabtu 29 Oct 2022 21:43 WIB

Universitas Tsukuba Kembangkan Robot untuk Orang yang Takut Jarum Suntik

Bagi sebagian orang, disuntik adalah tindakan medis yang sangat menakutkan

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Christiyaningsih
suntik (ilustrasi)
Foto: Reed Saxon/AP
suntik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Beberapa tindakan medis harus dilakukan dengan bantuan jarum suntik. Masalahnya, hingga saat ini masih ada orang yang merasa takut dengan jarum suntik sehingga hal itu menghambat sejumlah tindakan medis.

Dikutip dari The Print pada Sabtu (29/10/2022), peneliti di Jepang tengah mengembangkan robot sederhana untuk membantu tindakan medis. Robot itu disebut dengan Reliebo dan didesain sebagai robot yang dihadirkan untuk menekan rasa sakit yang dirasakan oleh pasien saat disuntik.

Baca Juga

Meski terlihat sederhana, hand-held soft robot ini diharapkan bisa memudahkan tenaga medis saat harus memberikan suntikan untuk suatu pengobatan tertentu kepada seorang pasien. Hal ini danggap cukup krusial karena hingga saat ini masih saja ada pasien yang enggan untuk disuntik karena menganggap suntikan itu memberikan rasa sakit yang luar biasa. Kondisi ini juga ternyata jadi salah satu faktor mengapa hingga saat ini masih ada masyarakat yang enggan melakukan vaksinasi Covid-19.

Reliebo merupakan robot yang dikembangkan oleh Universitas Tsukuba. Reliebo adalah sebuah robot wearable yang menjalankan fungsinya saat robot itu digenggam oleh pasien.

Agar memberikan rasa nyaman bagi pasien, robot ini dibalut dengan bulu halus seperti boneka. Robot itu dibekali dengan tiga buah kantong udara. Air bag itu akan mengembang saat tangan pasien bergerak sebagai respons atas tindakan medis yang dilakukan.

Dengan adanya hentakan udara dan sentuhan lembut dari Reliebo, persepsi rasa sakit yang dirasakan oleh pasien bisa ditekan. Tim peneliti dari Universitas Tsukuba, Profesor Fumihide Tanaka, mengatakan hasil penelitian menyiratkan penggunaan robot ini dapat mengurangi rasa takut serta mengurangi persepsi rasa sakit selama perawatan medis, termasuk saat melakukan vaksinasi.

Efektivitas robot yang terinspirasi dari genggaman tangan manusia ini juga telah dibuktikan lewat pengujian saliva samples. Dari air liur pasien, peneliti mengukur penanda stres lewat konsentrasi oksitosin dan kortisol. Hal itu pun membuktikan penggunaan robot Reliebo bisa berperan dalam menekan stres yang dialami oleh pasien saat menjalani tindakan medis.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement