Senin 31 Oct 2022 16:45 WIB

Belum Sepekan Elon Musk Beli Twitter, Banyak Selebritas dan Perusahaan Tinggalkan Platform

Elon Musk mengakuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Aplikasi Twitter terlihat di perangkat digital, 25 April 2022, di San Diego. Twitter mengumumkan akan mengintegrasikan podcast ke Tab Spaces baru di aplikasi Android dan iOS.
Foto: AP Photo/Gregory Bull
Aplikasi Twitter terlihat di perangkat digital, 25 April 2022, di San Diego. Twitter mengumumkan akan mengintegrasikan podcast ke Tab Spaces baru di aplikasi Android dan iOS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengambilalihan Twitter oleh miliader Elon Musk sudah berdampak pada pengguna platform. Banyak pengguna yang bereaksi terhadap perubahan kebijakan yang diprediksi.

Mantan ajudan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Alyssa Farah Griffin mengatakan pada Jumat, kemungkinan beberapa hari lagi Trump bergabung kembali dengan Twitter. “Penasihat Trump mencoba membuatnya menjauh dari Twitter menjelang Pemilu 2020 karena secara universal disepakati bahwa kata-kata kasarnya menyakitinya," cicit Griffin.

Baca Juga

Dua hari setelah Kerusuhan Capitol pada 6 Januari 2021, Trump secara permanen dilarang beraktivitas di platform. Namun, di bawah kepemilikan baru, Musk mengatakan akan membatalkan larangan Trump meskipun sejauh ini masih belum jelas informasi detailnya.

“Saya sangat senang sekarang Twitter berada di tangan orang yang waras dan tidak dijalankan lagi oleh mereka yang membenci negara kami,” kata Trump dalam aplikasi miliknya, Truth Social. 

Sebagian dampak dari pengambilalihan Musk berfokus pada potensi kembalinya Trump, di sis lain, sejumlah selebriti dan perusahaan memikirkan kembali untuk tetap berada di platform.

Pencipta acara TV Shonda Rhimes mengatakan akan meninggalkan Twitter setelah platform diambil oleh Musk. “Tidak mau berhubungan dengan apa pun yang direncanakan Elon. Selamat tinggal,” tulis Rhimes dalam cicitannya. 

Sementara aktor dan produser Ken Olin juga mengatakan hal serupa. “Saya keluar dari platform ini,” ucap dia.

Dilansir Vanity Fair, Senin (31/10/2022), perusahaan otomotif yang bersaing dengan Tesla milik Musk, General Motors (GM) mengatakan akan mengambil waktu jeda dari Twitter setelah perubahan kepemimpinannya.

“Kami terlibat dengan Twitter untuk memahami arah platform di bawah kepemilikan baru mereka. Seperti bisnis normal dengan perubahan signifikan dalam platform media, kami menghentikan sementara iklan berbayar kami," tulis GM dalam sebuah pernyataan. 

CEO perusahaan otomotif Fisker Henrik Fisker menghapus akunnya setelah Musk menyepakati perjanjian akuisisi Twitter.

Musk telah membuat perubahan besar pada Twitter setelah akuisisi senilai 44 miliar dolar AS yang diselesaikan pada Kamis. Dia juga telah memecat para petinggi Twitter, termasuk kepala eksekutif, ketua, dan kepala keuangan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement