REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk susu seperti keju, mentega, milkshake dan yogurt disukai banyak orang karena dipercaya memiliki manfaat baik bagi kesehatan seperti halnya susu. Namun, temuan studi terbaru menunjukkan bahwa produk susu sebenarnya bisa memicu efek buruk bagi kesehatan jantung.
Studi yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology menganalisis 1929 pasien dengan usia rata-rata 61,8 tahun dengan berbagai aspek gaya hidup mereka, seperti penggunaan obat, diet, dan asupan susu. Ketika tindak lanjut dilakukan, dokter menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi lebih banyak produk susu memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dan meninggal dunia. Secara khusus, orang yang mengonsumsi lebih banyak mentega lebih rentan terhadap infark miokard akut, sementara pecinta keju lebih aman dari itu.
Lemak jenuh dan kandungan kolesterol yang tinggi menjadi alasan mengapa produk susu membuat jantung bermasalah. Konsumsi produk susu yang berlebihan juga bisa lebih berbahaya, baik bagi pasien kardiovaskular atau bukan, karena bisa meningkatkan risiko kematian dini.
“Temuan ini mengejutkan. Asupan susu yang tinggi juga dikaitkan dengan risiko kesehatan jantung yang lebih tinggi karena dapat mengakibatkan timbunan lemak di arteri,” kata peneliti seperti dilansir dari Times Now News, Selasa (8/11/2022).
Mentega dan keju menjadi produk yang paling dianggap tidak sehat karena kandungan susunya relatif lebih ringan, sementara yogurt sebagian besar adalah prebiotik yang mendukung kesehatan. Mentega dan keju tinggi kolesterol dan jenuh, serta lemak trans yang membuat mereka termasuk dalam kategori tidak sehat. Dalam porsi 100 gram, mentega memberikan 3 gram lemak trans, 215 mg kolesterol, 51 mg lemak jenuh.
Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk makan jenis susu yang tepat untuk tubuh, terutama pada orang yang berjuang dengan masalah jantung atau metabolisme. Selain itu, penting untuk membuat pilihan yang tepat yang mendukung sistem kardiovaskular.
“Susu dan produk susu tidak perlu termasuk dalam kategori makanan yang tidak sehat. Namun, itu adalah bagian yang akhirnya mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan menjadi lebih baik atau lebih buruk,” kata peneliti.