Selasa 15 Nov 2022 16:46 WIB

Sampah Makanan Masih Jadi Tantangan untuk Perangi Perubahan Iklim

Sampah makanan berakhir di TPA dan menghasilkan emisi gas.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Sampah makanan (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Sampah makanan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SACRAMENTO -- Setiap Kamis, penduduk California Richard Redmond membawa wadah sisa makanan berukuran galon ke pasar petani di kota South Pasadena. Sisa makanan ini dikumpulkan dan dibuat kompos. Cara ini mengurangi jumlah limbah rumah tangga yang biasa dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Sungguh menakjubkan. Anda dapat melihat bagaimana memisahkan sampah bisa mengurangi jumlah sampah yang Anda keluarkan," kata perancang web yang berusia 60-an itu.

Baca Juga

Setiap tahun, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dunia membuang sekitar 931 juta ton makanan. Sebagian besar sampah makanan berakhir di TPA dan terurai untuk menghasilkan sekitar sepersepuluh dari gas pemanasan iklim dunia.

Rata-rata warga AS membuang lebih dari 700 kalori makanan per hari, sekitar sepertiga dari asupan harian yang direkomendasikan. Sebuah kelompok pengurangan limbah yang bekerja sama dengan pemerintah AS ReFED menyatakan, jumlah makanan yang terbuang di AS naik 12 persen antara 2010-2016. Sejak itu terus meningkat.