REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Roket berbahan bakar metana pertama di dunia yang diluncurkan menuju orbit gagal mencapai tujuannya. Roket Zhuque-2, yang dikembangkan oleh perusahaan Landspase yang berbasis di Beijing, lepas landas pada Rabu (14/12/2022) dalam misi orbit pertama dari peluncuran pertama roket propelan cair yang dikembangkan secara komersial oleh China.
Terlepas dari harapan tinggi untuk misi bersejarah tersebut, tampaknya Zhuque-2 gagal mencapai orbit. Roket itu kehilangan 14 satelit yang dibawanya.
Dilansir dari Space, Kamis (15/12/2022), peluncuran berlangsung di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan China di Gurun Gobi pada Rabu (14/12/2022). Peluncuran ini bertujuan untuk menempatkan berbagai satelit komersial ke orbit sinkron matahari. Namun, menurut laporan, tahap kedua roket gagal, mengakibatkan kegagalan misi dan hilangnya semua satelit.
Badan antariksa China belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang peluncuran tersebut. Namun, rekaman muncul di Twitter setelah peluncuran yang tampaknya menunjukkan adanya anomali dengan tahap kedua roket yang menyebabkan Zhuque-2 mencapai kecepatan orbit.
Rekaman yang diambil dari liputan peluncuran China tampaknya menunjukkan tahap pertama roket berkinerja baik. Namun, roket tiba-tiba kehilangan ketinggian dan kecepatan yang parah terjadi kira-kira lima menit setelah lepas landas.
Landspace sudah mengerjakan roket Zhuque-2 kedua, menurut SpaceNews, tetapi belum diketahui kapan upaya peluncuran lain akan dilakukan. Terlepas dari kegagalan Zhuque-2, misi tersebut terus menunjukkan kemajuan pesat yang dibuat oleh program luar angkasa China, baik dalam hal kemampuan nasional maupun komersial.
China mendekati 60 peluncuran sukses dalam pencapaiannya untuk 2022. China baru-baru ini menyelesaikan stasiun luar angkasa Tiangong berbentuk T.