Jumat 23 Dec 2022 01:10 WIB

FKIP Uhamka Laksanakan Pengabdian Masyarakat di SMA Negeri 42 Jakarta Timur

Pengabdian masyarakat itu diisi dengan praktik pembuatan bir pletok.

Red: Agung Sasongko
Tim Pengabdian Masyarakat FKIP Uhamka mengenalkan kenalkan dan mempraktikkan pembuatan bir pletok di SMA Negeri 42 Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Foto: Dok Uhamka
Tim Pengabdian Masyarakat FKIP Uhamka mengenalkan kenalkan dan mempraktikkan pembuatan bir pletok di SMA Negeri 42 Jakarta, Kamis (15/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (FKIP Uhamka) melaksanakan pengabdian masyarakat di SMA Negeri 42 Jakarta, Kamis (15/12/2022). Tim pengabdian tersebut terdiri atas Dr. Jumardi, M. Pd sebagai ketua dan Andi, M.Pd, Rea Silvi, Putri Viranda, M. Haikal, Sutan Rajiv, Nova, dan Aulia Kulsum sebagai anggota. 

Ketua tim pengabdian Dr Jumardi menjelaskan, dalam pengabdian kali ini tim mengenalkan dan mempraktikkan pembuatan bir pletok skala kecil. Bir pletok, menurut dia, sebagai minuman khas DKI Jakarta perlu dikenalkan kepada generasi muda sehingga tidak melupakan apa yang menjadi ciri khas daerahnya dan turut serta dalam upaya melestarikannya.

Baca Juga

Jumardi juga menjelaskan, pengabdian dimulai dengan mengenalkan jenis bahan baku pembuatan bir pletok, dilanjutkan dengan proses pembuatan, serta penjelasan sederhana mengenai sejarah minuman bir pletok itu sendiri. “Siswa yang terlibat terlihat sangat antusias mengikuti dan memperaktikkan cara embuatan bir Pletok,” ujarnya. 

Jumardi menegaskan bahwa siswa-siswa sebagai generasi muda sangat semangat mengikuti kegiatan, tetapi masih ada kendala, yaitu pada bagian pengemasan. Generasi muda menganggap kemasan minuman bila disandingkan dengan minuman kekinian masih butuh kerja ekstra dalam membuat terobosan kemasan. 

Sekretaris Program Studi Sejarah FKIP Uhamka itu juga mengatakan bahwa hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha minuman khas daerah. “Kegiatan ini dilakukan juga sebagai bagian dari promosi Uhamka kepada siswa terutama siswa kelas XII di SMA N 42 Jakarta,” ujarnya.

Sementara itu, guru sejarah SMAN 42 Jakarta Zia Ulhaq, M.Pd. mengatakan, bir pletok ini perlu dikenalkan kembali, mengingat serbuan produk minuman dari luar ke Indonesia sangat beragam. “Tentunya sebagai calon enterprenuer muda, siswa harus mampu menghadirkan pola penjualan dengan ide kreatif dan menarik sehingga siswa dan masyarakat makin cinta terhadap produk lokal sekaligus tidak melupakan sejarah,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement