REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) sebagai salah satu organ Dompet Dhuafa di bidang pendidikan kembali berKolaborAksi dengan Kemendikbudristek dalam Program Organisasi Penggerak (POP). Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tahun ketiga oleh kedua belah pihak di Hotel Millenium Jakarta pada Selasa (17/01) yang diwakili Yayat Supriyatna, Sekretaris Yayasan Dompet Dhuafa.
Direktur Pendidikan Dasar Kemendikbudristek Rachmadi Widdiharto dalam sambutannya menyampaikan di 2023 menjadi tahun terakhir POP, ia berharap setiap ormas dapat mengoptimalkan intervensinya menghasilkan dampak nyata bagi sekolah.
“Ormas yang dinilai memiliki praktik baik dapat dilanjutkan melalui scale up replikasi di berbagai wilayah di Indonesia melalui Balai Kemendikbudristek,” ujar Rachmadi Widdiharto di hadapan peserta perwakilan POP.
Melalui Sekolah Guru Indonesia dan Sekolah Literasi Indonesia, selama dua tahun terakhir bergabung bersama POP LPI DD telah menjalankan program di 21 Kabupaten atau Kota di 210 Sekolah. Semoga kerja sama dan KolaborAksi ini bisa terus terjalinnya sehungga mampu mewujudkan pendidikan berdampak dan terus tumbuh di berbagai daerah Indonesia.
“Alhamdulillah ini bukti kepercayaan dari pemerintah kepada Dompet Dhuafa untuk bersama mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia. Diharapkan dengan kerjasama ini upaya Dompet Dhuafa dalam memberikan pendidikan kepada masyarakat kurang mampu dapat terlayani dengan baik, tentunya dengan berbagai program yang bergulir melalui Lembaga Pengembangan Insani,” ujar Yayat Supriyatna disela-sela penandatanganan perjanjian kerja sama.