REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN---Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menargetkan pembangunan lokasi "sanitary landfill" di tempat pembuangan akhir (TPA) Terjun selesai Maret 2023. "Di Maret ini TPA baru yang menerapkan sistem 'sanitary landfill' selesai dibangun," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Suryadi Panjaitan belum lama ini.
Proses pembangunan tersebut, lanjut dia, merupakan suatu kemajuan di lahan sekitar empat hektare dalam pengelolaan sampah ibu kota Provinsi Sumatera Utara.
Sistem ini bakal mengurangi potensi gangguan lingkungan yang menimbun sampah memakai tanah secara periodik, sehingga membuat kawasan sekitar tidak tercemar.
Diketahui, Pemkot Medan pada 2018 di TPA Terjun menerapkan sistem "open dumping", dan sejak tahun lalu dilakukan perbaikan dengan menerapkan sistem "sanitary landfill" tahun ini. "Boleh datang dan lihat ke TPA Terjun sekarang. Bau nggak lagi?. Saya rasa enggaklah. Saya juga baru dari sana saya sampai naik ke atas," bebernya.
Ia juga mengaku sistem "sanitary landfill" ini sangat berguna untuk mengurangi bau yang dihasilkan dari sampah, karena mengalami pembusukan di dalam tanah. Sederhananya, kata dia, dengan sistem ini membuang sampah di lokasi cekung, lalu memadatkan dan menimbun dengan tanah.
Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan menyebut Ibu Kota Sumatera Utara memproduksi sampah organik maupun anorganik di 2021 sekitar 2.000 ton per hari. "Teknik ini juga menghambat terbuangnya gas metana ke udara yang menjadi sumber bau dari sampah yang membusuk," ungkap Suryadi.