Selasa 31 Jan 2023 23:03 WIB

Jangan Lengah, Ancaman Covid 19 Tetap Ada

Covid-19 tetap menjadi darurat kesehatan masyarakat

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Jmlah kasus Covid-19 mulai menurun namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Covid-19 tetap menjadi darurat kesehatan masyarakat kendati saat ini pandemi tengah berada pada
Foto: www.freepik.com
Jmlah kasus Covid-19 mulai menurun namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Covid-19 tetap menjadi darurat kesehatan masyarakat kendati saat ini pandemi tengah berada pada "titik transisi"./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Covid-19 tetap menjadi darurat kesehatan masyarakat tetapi pandemi tengah berada pada "titik transisi".

WHO mengatakan Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional telah bertemu pekan lalu untuk menganalisis data tentang keadaan pandemi.

Baca Juga

Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakui pandangan Komite bahwa pandemi Covid-19 mungkin berada pada titik transisi dan menghargai anjuran untuk menjalani transisi ini dengan waspada. Hal itu agar mengurangi potensi konsekuensi negatif.

Menurut transkrip pidato Tedros pada pertemuan yang diberikan oleh WHO, dia mengatakan masih ada risiko tinggi penularan global, yang artinya virus tersebut masih tergolong Public Health Emergency of International Concern.

Namun, dia mengatakan dunia berada dalam posisi terbaik, berkat peningkatan diagnostik, vaksin, dan perawatan untuk melawan Covid.

"Saat kita memasuki tahun keempat pandemi, kita tentu berada dalam posisi yang jauh lebih baik sekarang daripada tahun lalu, ketika gelombang omicron mencapai puncaknya, dan lebih dari 70 ribu kematian dilaporkan ke WHO setiap minggu," kata Tedros selama pertemuan, menurut transkrip yang diberikan oleh WHO, dikutip laman ABC, Selasa (31/1/2023).

Pada Oktober lalu, jumlah kematian mingguan yang dilaporkan mendekati yang terendah sejak pandemi dimulai atau kurang dari 10 ribu dalam sepekan. “Namun, sejak awal Desember, jumlah kematian mingguan yang dilaporkan secara global telah meningkat,” lanjut Tedros.

Masih banyak negara yang masih belum optimal menjangkau populasi yang paling membutuhkannya, terutama orang lanjut usia dan petugas kesehatan.

John Brownstein, ahli epidemiologi dan kepala petugas inovasi di Boston Children’s Hospital, menilai komentar WHO menunjukkan bahwa badan tersebut mengakui keadaan darurat kesehatan masyarakat sedang mereda, tetapi ancaman virus tetap ada. "Yang harus kita ingat adalah pandemi tidak akan berakhir pada hari tertentu," kata Brownstein yang juga seorang kontributor ABC News.

Meski begitu, dia melihat lebih banyak negara keluar dari fase akut ini.

Dia menambahkan, bahaya Covid masih sangat nyata, dengan kematian yang diakibatkan dua kali lebih tinggi daripada akibat flu. "Jika Anda melihat data seputar kematian, kami masih melihat dua kali lebih banyak orang meninggal akibat Covid daripada flu setiap musim dan flu hanya terjadi seperempat tahun, dan kami melihat angka itu," kata Brownstein.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement