Senin 03 Apr 2023 16:45 WIB

Arab Saudi Memastikan Keamanan Jamaah Umrah

Jamaah umrah membludak pada Ramadhan

Rep: Mabruroh/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi jamaah melaksanakan umrah di Masjidil Haram.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi jamaah melaksanakan umrah di Masjidil Haram.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Sejak Arab Saudi mencabut batasan jumlah jamaah yang diizinkan untuk melakukan umrah pada satu waktu, ratusan ribu Muslim di seluruh dunia telah berbondong-bondong ke Makkah untuk menunaikan ibadah umrah.

Dilansir dari Alarabiya, Senin (3/4/2023), Pihak berwenang telah meluncurkan berbagai kebijakan dan inisiatif untuk memastikan peziarah selalu aman di tempat suci.

Baca Juga

Personil keamanan membantu mengatur jamaah yang melakukan umrah. Mereka memastikan jamaah melaksanakan tawaf dengan maksimal.

Petugas yang ditempatkan di sana dilatih untuk mencegah ancaman dan kejahatan dan membimbing orang secara terorganisir.

Menurut Direktur Keamanan Publik Kerajaan Letnan Jenderal Mohammed bin Abdullah al-Bassami, pasukan keamanan umrah akan melaksanakan rencana Kementerian Dalam Negeri untuk mengelola dan mengatur kerumunan, mengendalikan lalu lintas, menyediakan layanan kemanusiaan, dan melatih personel di lapangan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pertahanan Sipil Mayor Jenderal Hammoud bin Suleiman al-Faraj mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers awal pekan ini bahwa semua tim siap menangani gelombang besar jamaah, terutama selama Ramadhan.

“Dirjen Pertahanan Sipil telah menyelesaikan persiapannya di semua lokasi yang sering dikunjungi jamaah dan pengunjung untuk memastikan kesiapan, pencegahan dan perlindungan kebakaran, terutama di daerah yang memiliki kepadatan tinggi,” kata al-Faraj.

Pertahanan Sipil telah berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk mengambil tindakan hukum dengan menerapkan peraturan dan mengendalikan pelanggaran.

Penggunaan teknologi AI

Pada bulan Maret, al-Bassami mengumumkan bahwa Kerajaan akan mengembangkan algoritme kecerdasan buatan untuk membantu manajemen keramaian dan merampingkan layanan bagi para peziarah yang mengunjungi tempat-tempat suci. Personel di lapangan akan menggunakan AI untuk memberikan layanan terbaik kepada peziarah.

Menurut al-Bassami, teknologi AI yang diperkenalkan baru-baru ini di sekitar masjid telah membantu mengendalikan kerumunan saat mereka masuk dan keluar, berkat pengambilan keputusan yang lebih cepat, sambil memastikan bahwa jumlah orang yang hadir tidak lebih dari jumlah yang tepat di sekitar lokasi, pada waktu tertentu.

Berkat teknologi ini, dia menambahkan bahwa segala kontinjensi terkait kerumunan dapat segera ditangani.

Melindungi anak-anak

Selama bulan suci Ramadhan, Masjidil Haram menyaksikan masuknya anak-anak yang menemani anggota keluarga mereka dalam umrah.

Sebagai tindakan pencegahan, Badan Layanan Sosial, Sukarela, dan Kemanusiaan Wanita meluncurkan inisiatif untuk memberikan gelang kepada setiap anak dengan informasi pribadi mereka jika mereka tersesat.

Gelang tersebut mencantumkan nama anak, data, dan informasi kontak orang dewasa yang menyertainya untuk memastikan bahwa mereka dikembalikan ke anggota keluarganya jika mereka kehilangan anak-anak tersebut di tengah keramaian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement