REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor energi bersih di China menyumbang porsi terbesar dalam pertumbuhan ekonomi negara tersebut pada tahun 2023, dengan kontribusi sebesar 40 persen dari ekspansi ekonominya. Hal ini berdasarkan pada laporan terbaru dari lembaga riset global, Centre of Research on Energy and Clean Air (CREA).
Laporan dari lembaga yang teregistrasi di Finlandia ini menggarisbawahi skala investasi China dalam infrastruktur energi terbarukan, yang mencapai 890 miliar dolar AS tahun lalu. Angka ini hampir setara dengan investasi global dalam pasokan bahan bakar fosil untuk tahun 2023.
Energi bersih, yang terdiri dari sumber energi terbarukan, tenaga nuklir, jaringan listrik, penyimpanan energi, kendaraan listrik (EV), dan kereta api, menyumbang 9,0 persen dari PDB China pada tahun 2023, naik dari 7,2 persen pada tahun sebelumnya.
Peningkatan tersebut sebagian besar berasal dari sektor tenaga surya, EV, dan penyimpanan energi. Sektor tenaga surya China tumbuh sebesar 63 persen menjadi 2,5 triliun yuan (350 miliar dolar AS) pada tahun 2023. Sementara produksi mobil listrik tumbuh sebesar 36 persen.