REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lintasan ski Dent-de-Vaulion di Pegunungan Jura Swiss yang dulu populer, kini sepi lantaran cuaca yang menghangat membuat tempat tersebut tak bersalju. Penggemar olahraga musim dingin terpaksa harus mencari tempat ski baru, dan kondisi ini juga memaksa resor ski tutup.
Menurut laporan Reuters, tiang-tiang lift ski yang ditinggalkan itu kini bergoyang-goyang tertiup angin. Titik-titik salju kering menyebar di atas rerumputan yang menguning. Sementara itu, tiang-tiang lift berdiri sendiri di medan berbatu di mana kerumunan orang yang ceria pernah mengepulkan uap dalam suhu yang sangat dingin.
Swiss, destinasi ski utama, mengalami pemanasan sekitar dua kali lipat dari tingkat rata-rata global, sebagian karena pegunungannya memerangkap panas, demikian ungkap Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB (IPCC) dalam sebuah laporan.
Bulan Januari di Swiss terasa lebih hangat, dengan suhu mencapai lebih dari 2 derajat Celcius di atas rata-rata antara tahun 1990 dan 2020, kata MeteoSwiss, kantor federal untuk meteorologi dan klimatologi di negara tersebut.
"Kami sering memecahkan rekor sehingga tidak terasa luar biasa lagi ketika itu terjadi. Kami belum pernah mendengar ada rekor suhu dingin di Swiss selama bertahun-tahun,” kata Christophe Salamin, seorang ahli meteorologi di MeteoSwis, dikutip Reuters, Selasa (6/2/2024).
Musim dingin tampaknya hampir berakhir pada hari Jumat di Dent-de-Vaulion, di ketinggian lebih dari 1.400 meter di atas permukaan laut. Langit cerah dan suhu udara ringan pada 9 derajat Celcius, jauh di atas suhu normal pada bulan Januari yang berkisar pada -1 derajat Celcius. Pekan depan diperkirakan akan lebih hangat lagi, sekitar 11 derajat.
Mountain Wilderness, sebuah LSM yang berfokus pada pelestarian daerah pegunungan, mengatakan tahun lalu bahwa 65 lift ski mekanis berkarat karena ketiadaan salju dan suhu yang luar biasa tinggi.