Kamis 29 Feb 2024 07:30 WIB

Kendaraan Listrik Bisa Bantu Indonesia Capai NZE pada 2060

Kendaraan listrik jadi alternatif ideal capai NZE di 2060.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Mobil listrik merupakan alternatif paling ideal yang dapat membantu Indonesia mencapai target net zero pada 2060.
Foto: www.pixabay.com
Mobil listrik merupakan alternatif paling ideal yang dapat membantu Indonesia mencapai target net zero pada 2060.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The International Council of Clean Transportation (ICCT) mengungkap bahwa kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) memiliki emisi siklus hidup terendah saat ini, dan manfaat iklimnya semakin meningkat di masa depan. Karenanya menurut ICCT, BEV merupakan alternatif paling ideal yang dapat membantu Indonesia mencapai target net zero pada 2060.

Senior Researcher & Co-coordinator for Battery and EV Cost Parity Cluster ICCT, Georg Bieker, menjelaskan bahwa emisi gas rumah kaca siklus hidup mobil SUV menunjukkan bahwa BEV emisinya 47-54 persen lebih rendah daripada mobil bensin. Sementara itu, mobil hybrid dan plug-in hybrid, masing-masing 27 persen dan 8 persen lebih rendah daripada mobil bensin. Adapun mobil diesel dengan campuran B35 atau B40 emisinya lebih tinggi daripada mobil bensin, dan mobil bensin memiliki konsumsi bahan bakar yang relatif tinggi.

Baca Juga

"Jadi menurut analisa kami, dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran, hybrid, dan hybrid plug-in, BEV lebih memungkinkan untuk membantu Indonesia mencapai target iklimnya pada 2060,” kata Bieker dalam acara media coaching di Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Studi ICCT juga mengungkap manfaat BEV di seluruh segmen. Pada segmen mobil tahun 2023, emisinya 47-49 persen lebih rendah untuk skenario bauran listrik awal, dan 54-56 persen lebih rendah dalam skenario net zero tahun 2060. Lalu segmen mobil pada 2030, ICCT memperkirakan emisinya 51-53 persen lebih rendah untuk skenario bauran listrik awal, dan 65-67 persen lebih rendah pada skenario net zero tahun 2060.