REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karbon dioksida (CO2) merupakan gas rumah kaca yang secara alami ada di atmosfer bumi. Gas tersebut berkontribusi terhadap pemanasan bumi melalui efek rumah kaca.
Secara historis, tingkat CO2 berfluktuasi karena faktor alam seperti zaman es. Namun saat ini, aktivitas manusia, khususnya pembakaran bahan bakar fosil, menyebabkan kadar CO2 meningkat pesat.
Dilansir Knowridge, Senin (20/5/2024), para peneliti menemukan bahwa laju peningkatan CO2 di atmosfer saat ini 10 kali lebih cepat dibandingkan dalam 50 ribu tahun terakhir. Temuan penting ini berasal dari analisis kimia terperinci terhadap es Antartika kuno dan menyoroti sifat perubahan iklim saat ini yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Para ilmuwan mempelajari es kuno dari Antartika, yang berisi gelembung udara kecil yang terperangkap selama ratusan ribu tahun. Dengan mengebor inti es dalam 3,2 kilometer dan menganalisis gelembung-gelembung ini, para peneliti dapat mempelajari kondisi iklim pada masa lalu.