Kamis 23 May 2024 15:48 WIB

Kementerian ESDM Gandeng Kedubes AS Akselerasi Ekosistem Kendaraan Listrik

Pengembangan energi terbarukan sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Dua usaha rintisan AS membangun pabrik komponen baterai kendaraan listrik.
Foto: VOA
Dua usaha rintisan AS membangun pabrik komponen baterai kendaraan listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkolaborasi dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia menyelenggarakan workshop bertajuk "Clean Energy for Indonesian Industrial Zones: Battery-to-Electric Vehicle (B2EV)", acara tersebut digelar pada tanggal 21-22 Mei 2024 di Jakarta.

Workshop tersebut mengundang berbagai narasumber dan dihadiri oleh stakeholder dari pemerintah, swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga asosiasi dari kedua negara. Tujuan dari workshop ini adalah untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi energi bersih yang ramah lingkungan dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) kawasan industri Indonesia serta memperkuat pengembangan rantai pasokan baterai kendaraan listrik dan meningkatkan daya saing industri di Indonesia.

Baca Juga

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi yang hadir pada acara tersebut mengungkapkan workshop dilaksanakan untuk berbagi pengalaman serta pengetahuan terkait teknologi dalam pengembangan energi bersih, khususnya adalah terkait pemanfaatan kendaraan listrik termasuk ekosistemnya dalam melakukan dekarbonisasi.

"Selain itu, kegiatan ini juga akan membuka peluang kerja sama dan jaringan bisnis bagi entitas industri yang ada di kedua negara (Indonesia-AS), dan akan memiliki kesempatan bermitra dengan pemerintah AS dari sisi dukungan finansial dalam penerapan energi bersih di Indonesia," ujarnya, Kamis (23/5/2024). 

Pada kesempatan yang sama, Plt Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia, Jason P Rebholz mengatakan pengembangan energi terbarukan sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara. AS berkomitmen dalam mendukung pengembangan baterai dan kendaraan listrik yang berkelanjutan di Indonesia.

"Workshop hari ini semakin menggarisbawahi komitmen kami terhadap kemitraan tersebut. Teknologi AS dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia sekaligus mendorong pengembangan peluang menarik dalam ekonomi inklusif di Indonesia," jelasnya.

Adapun rangkaian workshop ini berisikan diskusi panel dengan berbagai macam topik berkaitan dengan pengembangan rantai pasok baterai kendaraan listrik, alternatif pemanfaatan energi bersih, tata kelola sesuai dengan konsep Environmental, Social, and Governance (ESG) yang berkelanjutan di sektor pertambangan dan manufaktur. 

Kemudian rangkaian lainnya ialah sesi table dialogue yang dimoderatori Net Zero World dan juga Departemen Energi AS untuk mendiskusikan berbagai sudut pandang peserta workshop dalam pembahasan terkait clean energy bagi industri dan pengembangan baterai untuk kendaraan listrik di Indonesia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement