Jumat 07 Jun 2024 16:00 WIB

Dukung Transisi Energi, PGE Tingkatkan Kapasitas Panas Bumi 

PGE sedang menelaah potensi panas bumi di beberapa lokasi strategis.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Teknisi memeriksa saluran uap air panas dari separator di PLTP Binary Organic Rankine Cycle berkapasitas 500 KW yang dikelola PT PGE di Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (25/4/2022).
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Teknisi memeriksa saluran uap air panas dari separator di PLTP Binary Organic Rankine Cycle berkapasitas 500 KW yang dikelola PT PGE di Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (25/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) bertekad memainkan peran strategis dalam industri energi hijau dan transisi energi di Indonesia. Dalam dua tahun ke depan, PGE menargetkan dapat menjadi perusahaan dengan kapasitas pembangkit panas bumi sebesar 1 gigawatt dari saat ini sebesar 672 megawatt. 

PGE menyatakan perusahaan akan melakukan berbagai inisiatif, terutama dalam eksplorasi dan pengembangan. Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengatakan, PGE tidak hanya berambisi menjadi garda terdepan pengolahan energi hijau, tetapi juga menjadi tonggak dalam transisi energi, keberlanjutan, dan tujuan Net Zero Emission (NZE). 

Julfi menilai, PGE memiliki kesempatan yang besar sekaligus kemampuan dalam menjadi bagian penting upaya transisi energi. PGE pun optimistis akan memainkan peran strategis dalam industri energi hijau.

“Dengan potensi geotermal yang melimpah, kita memiliki kesempatan yang besar dan peran yang penting dalam agenda transisi energi menuju target NZE," kata Julfi Hadi dalam siaran pers, Jumat (7/6/2024).