Rabu 19 Jun 2024 06:10 WIB

Warisan Ibrahim dan Ismail

Kita perlu mengnyinergikan kemakmuran ibadah ritual dengan ibadah sosial.

Rep: republika.id/ Red: republika.id
.

Gerbang memori religi monoteistik kita nyaris setahun sekali berderit-derit, yakni hanya ketika hari sudah menjelang datangnya Hari Raya Idul Adha/Idul Qurban. Seperti biasa, sebagian kita lantas mengidentifikasi diri sebagai figur-figur Nabi Ibrahim masa kini, yang mewarisi sikap hanafiyat-nya dalam beragama, ketulusannya dalam berkurban, dan kebesaran jiwanya saat harus memenggal...

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement