Kamis 20 Jun 2024 16:44 WIB

Pertamina Dorong Akses Pendanaan Hijau

Sustainable Finance Framework menjadi pedoman bagi Pertamina lakukan pendanaan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gita Amanda
PT Pertamina (Persero) meluncurkan Kerangka Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance Framework), pertama kalinya. Hal ini bertujuan untuk memastikan upaya keberlanjutan perusahaan terintegrasi terhadap strategi pendanaan.
Foto: Pertamina
PT Pertamina (Persero) meluncurkan Kerangka Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance Framework), pertama kalinya. Hal ini bertujuan untuk memastikan upaya keberlanjutan perusahaan terintegrasi terhadap strategi pendanaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) meluncurkan Kerangka Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance Framework), pertama kalinya. Hal ini bertujuan untuk memastikan upaya keberlanjutan perusahaan terintegrasi terhadap strategi pendanaan. Sehingga memungkinkan Pertamina dan/atau Subholding/Anak Perusahaan mengakses pendanaan proyek hijau (green project) dan proyek transisi energi.

Sustainable Finance Framework ini menjadi pedoman bagi Pertamina dalam melakukan pendanaan berkelanjutan ke depannya. Namun tidak terbatas pada pinjaman perbankan dan obligasi. Itu sejalan dengan strategi transisi energi Pertamina yang semakin luas.

Baca Juga

"Sustainable Finance Framework ini juga memperkuat komitmen Pertamina dalam mencapai target penurunan emisi sebesar 32 persen dari skenario business as usual (BAU) pada tahun 2030 dan mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat, sekaligus memastikan ketahanan energi nasional," kata Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini, dalam keterangan resminya, Kamis (20/6/2024).

ISS-Corporate, sebagai lembaga penyedia opini independen, telah merilis Second Party Opinion (SPO) yang memvalidasi konsistensi Sustainable Finance Framework dengan strategi keberlanjutan Pertamina. Juga kesesuaian Sustainable Finance Framework tersebut dengan standar pendanaan keberlanjutan internasional yakni Green Bond Principles (GBP) yang diterbitkan oleh International Capital Market Association (ICMA) dan Green Loan Principles (GLP) yang diterbitkan oleh Loan Market Association (LMA).