Jumat 02 Aug 2024 19:13 WIB

Santiago Alami Kekeringan Abnormal

Sudah lebih dari satu dekade Chile mengalami kekeringan parah.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Kebakaran hutan di Chile
Foto: VOa
Kebakaran hutan di Chile

REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Ibu Kota Chile sama sekali tidak diguyur hujan sepanjang bulan Juli. Ini merupakan pertama kalinya Santiago tidak menerima hujan pada Juli sejak pencatatan curah hujan dilakukan.

Meteorolog untuk pemerintah Chile, Alicia Moya mengatakan curah hujan yang dicatat di sejumlah pos meteorologi di seluruh metropolitan Santiago pada bulan Juli nol. Sementara pos-pos meteorologi lainnya di seluruh Chile mencatat angka terendah dalam sejarah.

"Ini belum pernah terjadi sejak 1950-an, sejak kami mulai memiliki pencatatan," kata Moya, Jumat (2/8/2024).

Ia mengatakan kekeringan abnormal bulan Juli tidak biasa terjadi selama musim dingin di wilayah selatan. Sudah lebih dari satu dekade Chile mengalami kekeringan parah.

Hujan bulan Juni memberikan sedikit kelegaan bagi danau-danau yang mengering. Kekeringan bulan Juli menjadi pertanda kondisi kering akan bertahan lama.

Klimatologis University of Santiago Raul Cordero mengatakan secara historis Santiago mengalami setidaknya 50 milimeter hujan di bulan Juli dan bulan apa pun di bawah 1 milimeter adalah "luar biasa."

Cordero mengatakan pada tahun 2021, Santiago mencatat curah hujan kurang dari 1 milimeter. Ia menambahkan perubahan iklim meningkatkan kemungkinan bulan-bulan kering luar biasa.

"Sayangnya kami akan mengalami lebih banyak bulan Juli yang kering, tanpa curah hujan, lebih cepat daripada yang diperkirakan," kata Cordero.

Kekeringan berdampak pada sektor pertanian yang penting bagi perekonomian Chile. Ketersediaan air yang berkurang menyebabkan gagal panen, kematian ternak, dan kesulitan ekonomi bagi petani.

Untuk mengelola pasokan air yang semakin berkurang, pihak berwenang memberlakukan pembatasan air yang ketat terhadap penduduk dan bisnis. Hal ini secara signifikan mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan kegiatan ekonomi.

Kekurangan air juga merusak ekosistem, menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati dan meningkatkan risiko kebakaran hutan. Pembangkit listrik tenaga air, sumber listrik penting di Chili juga terpengaruh karena turunnya permukaan air di waduk.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement