Jumat 09 Aug 2024 12:55 WIB

Hutan Hujan Amazon Kembali Menyusut

Jumlah denda lingkungan hidup untuk tahun ini hingga 6 Agustus turun 63 persen.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Sisa kayu yang ditebang oleh pelaku ilegal logging di Hutan Amazon Brazil
Foto: Ueslei Marcelino/Reuters
Sisa kayu yang ditebang oleh pelaku ilegal logging di Hutan Amazon Brazil

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Deforestasi hutan hujan tropis Amazon, Brasil melonjak pada Juli, memecahkan rekor penurunan deforestasi selama 15 bulan selama pemerintahan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Ilmu Pengetahuan mengumumkan pada Juli sekitar 666 kilometer persegi hutan Amazon ditebang, naik 33 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu yang hanya 500 kilometer persegi.

Walaupun terjadi kenaikan, tapi deforestasi di Amazon selama pemerintahan Lula jauh di bawah pemerintahan mantan presiden Jair Bolsonaro. Wakil Menteri Lingkungan Brasil Joao Capobianco mengatakan, kekeringan di Amazon, mogok kerja pekerja lingkungan, dan pemilihan daerah berkorelasi dengan naiknya deforestasi.

Ia menekankan, selain bulan Juli, deforestasi pada bulan-bulan lainnya turun. Berdasarkan data badan antariksa Brasil deforestasi pada Juli lalu, tahun terakhir pemerintah Bolsonaro, dua kali lipat dibandingkan Juli 2024.

Pada tujuh bulan pertama tahun itu, total deforestasi Amazon mencapai 2.310 kilometer persegi, turun 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Deforestasi terakhir kali meningkat pada bulan Februari dan Maret 2023, tidak lama setelah Lula menjabat.

Ketua serikat pekerja lingkungan Brasil, Ascema, Wallace Lopes mengatakan salah satu faktor naiknya deforestasi disebabkan mogok kerja pekerja lingkungan yang dimulai bulan Juni lalu. Hal ini menurunkan penegakan hukum pelanggaran deforestasi.  "Mogok kerja jelas berdampak pada kenaikan data (deforestasi)," kata Lopes, Selasa (7/8/2024) lalu.

Para pekerja lingkungan menuntut upah dan kondisi kerja yang lebih baik. Mereka pegawai badan penegakan hukum lingkungan pemerintah federal Ibama dan badan keanekaragaman hayati ICMBio.

Kantor kepresidenan Brasil belum menanggapi permintaan komentar mengenai hubungan mogok kerja dengan kenaikan deforesasi. Lula yang mulai berkuasa pada Januari 2023 berjanji mengakhiri deforestasi pada tahun 2030, setelah hutan hujan itu mengalami penggundulan besar-besaran selama pemerintah Bolsonaro. Komitmen Lula merupakan inti dari upayanya memulihkan posisi Brasil dalam isu perubahan iklim karena Amazon menyerap banyak gas rumah kaca.

Lopes mengatakan dampak pemogokan terlihat dari turunnya jumlah denda atas pelanggaran deforestasi dan kejahatan lainnya pada periode tersebut. Pemogokan dimulai pada akhir Juni namun didahului perlambatan kerja yang dimulai pada bulan Januari.

Data Ibama menunjukkan jumlah denda lingkungan hidup untuk tahun ini hingga 6 Agustus turun 63 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Ibama belum menanggapi permintaan komentar.

Data tersebut muncul ketika hutan hujan Amazon di Brasil berjuang melawan banyak kebakaran, di tengah kekeringan di wilayah tersebut yang dipicu oleh perubahan iklim. Musim kebakaran biasanya mencapai puncaknya pada bulan Agustus dan September.

Upaya pemadaman kebakaran tidak terpengaruh pemogokan para pekerja lingkungan. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement