REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – “Saya muak dengan stigma yang selalu dilekatkan kepada orang dengan HIV dan AIDS (ODHIV). Selama ini, masyarakat memandang saya sebagai ‘perempuan gak benar’ dan sampah masyarakat, padahal saya hanya seorang ibu rumah tangga yang tertular HIV dari almarhum suami saya, seorang mantan pecandu narkoba suntik”, ungkap Hages Budiman, penyintas HIV sekaligus Ketua LSM Kumpulan Dengan Segala Aksi (Kuldesak).
Pernyataan ini disampaikan pada acara Talkshow ‘#NoStigma Edukasi HIV dan AIDS, Biar Makin Paham’ yang diadakan oleh VIVO, penyedia alat kesehatan Danpac. Digelar pada Kamis, 7 November 2024 lalu, acara ini berkolaborasi dengan Campaign, startup pemilik aplikasi kampanye sosial Campaign #ForABetterWorld. Hages adalah contoh nyata bahwa ODHIV bisa menjalani hidup normal dan aktif dengan bekal edukasi yang memadai.
“Dulu saya pernah didiskriminasi oleh tenaga kesehatan yang mengatakan bahwa saya tidak boleh menikah lagi dan punya anak. Namun, dengan edukasi yang baik, saya bisa membuktikan bahwa saya dapat memiliki anak negatif HIV,” imbuhnya.
Sayangnya, stigma dan disinformasi yang menyebar tentang ODHIV masih menghambat mereka untuk mencari informasi dan perawatan medis, yang berdampak pada kesehatan serta penyebaran virus.
Berangkat dari kondisi ini, VIVO berkolaborasi dengan Campaign meluncurkan kampanye sosial di aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan HIV dan AIDS.
“VIVO selalu berkomitmen untuk berkontribusi dalamp enanggulangan HIV dan AIDS, mulai dari menyediakan alat-alat kesehatan preventif, seperti kondom, hingga berupaya menghapus stigma negatif terhadap ODHIV melalui kampanye sosial #NoStigma yang dikemas secara fun,” ujar Yoevan Wiraatmaja, CEO Danpac.
Intan Siagian, Project Lead Kampanye Sosial #NoStigma, menjelaskan bahwa melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld, masyarakat dapat berpartisipasi dalam kampanye ini kapan saja dan di mana saja.
"Caranya mudah, pendukung hanya perlu menyelesaikan aksi-aksi sosial, seperti menuliskan pesan semangat untuk ODHIV dan berswafoto dengan pita merah sebagai simbol solidaritas. Dengan aksi-aksi ini, pendukung turut membantu organisasi mendapatkan donasi yang akan digunakan untuk program edukasi HIV dan AIDS," kata Intan.
Kampanye ini diorganisir bersama tujuh organisasi sosial yang berdedikasi mengatasi stigma terkait HIV dan AIDS yang didukung oleh dana dari VIVO. Pendukung kampanye yang berhasil menyelesaikan aksi akan membuka donasi secara otomatis tanpa biaya apa pun. Dana donasi tersebut telah disediakan oleh VIVO yang menyeponsori rangkaian kegiatan, dan akan dialokasikan untuk berbagai kegiatan terkait HIV dan AIDS, seperti workshop, bantuan alat sekolah untuk anak dengan HIV, dan lainnya. Saat ini, kampanye sosial #NoStigma masih berlangsung.