Ahad 08 Dec 2024 08:02 WIB

Balai Taman Nasional Lorenz Pantau Kondisi Salju di Puncak Cartenz

Luas hamparan salju Puncak Cartenz saat ini tercatat sekitar 18 hektare.

Luas hamparan salju Puncak Cartenz saat ini tercatat sekitar 18 hektare.
Foto: Wordpress
Luas hamparan salju Puncak Cartenz saat ini tercatat sekitar 18 hektare.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Balai Taman Nasional Lorenz memantau kondisi salju yang terus mencair di Puncak Cartenz di Provinsi Papua Tengah. Kepala Balai Taman Nasional Lorenz Manuel Mirino di Jayapura mengatakan Puncak Cartenz masuk wilayah kerja TN Lorenz sehingga keberadaan salju di tempat tersebut terus dipantau pihaknya.

"Pemantauan terkait kondisi dan keberadaan salju yang terus mencair dilakukan melalui citra satelit karena bila untuk turun langsung membutuhkan anggaran yang tidak sedikit," kata dia, Ahad (8/12/2024). 

Baca Juga

Berdasarkan laporan citra satelit, ujar dia, terungkap bahwa luas hamparan salju menurun dan saat ini tercatat sekitar 18 hektare.

Dia menyatakan khawatir pemanasan global berdampak penurunan terus-menerus luas hamparan salju di Puncak Cartenz dan berdampak terhadap ekosistem di wilayah itu. Bila terus menyusut, kata dia, dikhawatirkan bukan saja ekosistem di Puncak Cartenz yang terdampak tetapi juga masyarakat kawasan tersebut.

"Dampak yang ditimbulkan selain musnahnya habitat dan tanaman juga dapat menyebabkan terjadinya kekeringan," kata Manuel Mirino.

Dia menyebut TN Lorenz seluas sekitar 2,3 juta hektare meliputi 10 kabupaten di tiga provinsi di Papua, yakni Provinsi Papua Tengah meliputi Kabupaten Mimika, Paniai, Puncak Jaya, Puncak, dan Intan Jaya, Provinsi Papua Pegunungan meliputi Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya, Yahukimo, dan Nduga, serta Provinsi Papua Selatan, yakni Kabupaten Asmat.

"Wilayah TN Lorenz memang yang terluas di Indonesia dan memiliki ciri khas tersendiri karena dari dataran rendah hingga keberadaan salju di Puncak Cartenz," kata Kepala Balai TN Lorenz Manuel Mirino.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement