Kamis 02 Jan 2025 18:14 WIB

Makanan-Minuman dan Rokok jadi Penyumbang Terbesar Inflasi Desember di Jakarta

Untuk DKI Jakarta inflasi pada Desember 2024 tercatat sebesar 0,37 persen

Sejumlah penumpang berjalan ubtuk keluar Stasiun Karet, Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat bahwa makanan dan minuman serta tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar Desember
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah penumpang berjalan ubtuk keluar Stasiun Karet, Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat bahwa makanan dan minuman serta tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar Desember

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat bahwa makanan dan minuman serta tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar pada Desember 2024 dari 11 kelompok pengeluaran sebesar 0,26 persen.

"Untuk DKI Jakarta inflasi pada Desember 2024 tercatat sebesar 0,37 persen," kata Kepala BPS Provinsi Jakarta Nurul Hasanudin, di Jakarta, Kamis (2/1/2025).

Menurut dia, inflasi di DKI Jakarta pada Desember 2024 lebih rendah bila dibandingkan nasional di bulan yang sama yaitu 0,44 persen.

Ia mengatakan bahwa dari 11 kelompok yang membentuk angka inflasi penyumbang terbesar pertama yaitu dari makanan, minuman dan tembakau andil 0,26 persen dengan inflasinya 1,33 persen.

"Kedua itu terkait dengan perawatan pribadi dan jasa lainnya, yakni ada emas perhiasan juga di dalamnya dengan andil 0,05 persen dan inflasinya di angka 0,75 persen," katanya.

Ia menambahkan untuk penyumbang inflasi berikutnya yaitu terkait dengan kesehatan dengan inflasi 1,03 persen dengan andil cukup tinggi yakni 0,03 persen.

Sementara lanjut Hasanudin bahwa jika dilihat dari komoditas, andil utama inflasi Desember yaitu cabai merah, dengan andil tertinggi sebesar 0,04 persen dan inflasi 21,16 persen.

"Kondisi ini juga sama pada tingkat nasional, yakni cabai merah juga tercatat penyumbang inflasi," katanya.

Bukan hanya itu saja, inflasi di Jakarta kata Hasanudin, juga disumbang oleh telur ayam ras, beras bahan pokok, makanan masyarakat juga inflasi sebesar 0,03 persen, minyak goreng juga menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen.

"Ini lima besar komoditas yang memberikan andil utama inflasi," ujarnya.

Ia menambahkan secara tahunan inflasi di Jakarta lebih rendah dibandingkan angka nasional. Angka inflasi "year-on-year" (YoY) tercatat sebesar 1,48 persen.

"Sementara di nasional, tadi kita menyimak sama-sama berada pada level 1,57 persen," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement