Jumat 31 Jan 2025 17:00 WIB

Oxfam Kritik Target Iklim Selandia Baru

Selandia Baru hanya menaikkan 1-5 persen target iklim mereka.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
 Kondisi banjir di Lembah Esk, dekat Napier, Selandia Baru pada 2023.
Foto: New Zealand Defense Force via AP, File
Kondisi banjir di Lembah Esk, dekat Napier, Selandia Baru pada 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Organisasi non-profit Oxfam mengkritik target baru Selandia Baru untuk memangkas emisinya. Pemerintah Selandia Baru menyatakan bakal meningkatkan komitmen iklimnya dengan memangkas 51 sampai 55 persen emisinya dari tingkat 2005 pada tahun 2035.

"Target iklim Selandia Baru untuk 2035 gagal menunjukkan komitmennya untuk berjuang bersama Pasifik dan berhenti merusak iklim," kata Kepala Keadilan Iklim Oxfam Aotearoa (Selandia Baru) Nick Henry seperti dikutip dari Scoop, Jumat (31/1/2025).

Baca Juga

Selandia Baru wajib menyerahkan rencana dan target pemangkasan emisi yang ditetapkan sendiri (NDC) ke Konvensi Kerangka Kerja untuk Perubahan Iklim PBB (UNFCCC). NDC yang akan diserahkan pada Februari mendatang juga harus menunjukkan kemajuan upaya untuk mencapai target 2030.

"Sementara negara-negara lain di seluruh dunia membuat kemajuan nyata, dengan berkomitmen untuk melakukan pengurangan sebesar 60 dan 70 persen pada tahun 2035, Selandia Baru hanya menawarkan tambahan 1-5 persen dari target mereka pada tahun 2030,"  kata Henry.

Ia menambahkan target baru memperluas makna "kemajuan" dan gagal menunjukkan "ambisi semaksimal mungkin" yang dijanjikan pemerintah Selandia Baru.

"Kita berada pada titik kritis bagi Pasifik karena pemanasan global semakin mendekati 1,5 derajat Celsius. Pemerintah harus berpihak kepada masyarakat yang paling terdampak dan memimpin upaya global untuk menghentikan krisis iklim agar tidak semakin parah," tambah Henry.

Dalam pernyataannya, Menteri Perubahan Iklim Selandia Baru Simon Watts mengatakan target tersebut dapat diraih dan menunjukkan komitmen Selandia Baru pada Perjanjian Paris dan aksi iklim global. "Memenuhi target ini berarti kami melakukan bagian kami untuk mengurangi dampak perubahan iklim," tambahnya.

Watts mengatakan paling cepat Selandia Baru mencapai targetnya pada tahun 2044. Tetapi pada Desember lalu, badan independen, Komisi Iklim Selandia Baru mendesak pemerintah untuk meningkatkan target iklimnya karena banyak negara memiliki target yang lebih ambisius. Selain itu, bukti menunjukkan target awal Selandia Baru tidak cukup untuk membatasi pemanasan global 1,5 derajat Celsius dari masa pra-industri. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement