REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berperan penting dalam perekonomian Indonesia karena menyumbang lebih dari 60 persen produk domestik bruto dan menyerap 97 persen tenaga kerja. PT Pertamina (Persero) berupaya mendukung bisnis UMKM melalui program Pertapreneur Aggregator.
Dewi Sri Utami, Manager SMEPP Pertamina, mengatakan Pertapreneur Aggregator lanjutan dari program Pertamina UMK Academy. Dengan format kompetisi, Pertapreneur ditargetkan mencetak business aggregator yang dapat menghubungkan pelaku UMKM dengan berbagai peluang pasar, serta memberikan dukungan teknis dan manajerial.
Digelar sejak tahun 2022, program ini telah melibatkan 300 UMKM potensial. "UMKM aggregator ini diharapkan dapat membina UMKM lain dengan membangun jejaring kolaborasi sehingga terbentuk suatu ekosistem bisnis UMKM yang berkelanjutan,” kata Dewi.
Menurut Dewi, peserta program mendapatkan dukungan teknis dan manajerial serta pendampingan dari mentor profesional. Mereka akan terhubung dengan berbagai UMKM lain sehingga bisa membangun kolaborasi dan memperbesar peluang pasar. Dengan begitu, para pelaku UMKM yang terlibat akan semakin maju serta memiliki daya saing lokal maupun global.
Pada Pertapreneur Aggregator 2024, Pertamina telah menetapkan sepuluh pemenang. Mereka mendapatkan hibah alat produksi, serta pendampingan eksklusif selama satu tahun ke depan. “Sehingga skala bisnisnya bisa meningkat,” ucap Dewi.
Juara I Pertapreneur Aggregator 2024 adalah Nur Salam, Founder dan CEO Kainnesia. UMKM asal Yogyakarta ini memadukan kain lokal dari berbagai daerah menjadi produk unik dan menarik. Menghadirkan produk unggulan itu, dia berkolaborasi dengan 200 penenun dari berbagai daerah.
Nur Salam mengaku mendapat berbagai manfaat dari program Pertapreneur Aggregator 2024. Pengetahuannya soal pengelolaan bisnis dan pengembangan produk meningkat. Ia juga mendapatkan pendampingan untuk mencatatkan kemajuan produksi, marketing, omzet, dan berbagai hal lain.
Bahkan, berbekal mengikuti Pertapreneur Aggregator, Kainnesia bisa memperluas pangsa pasar hingga ke mancanegara. "Pertamina mengajak kami mengikuti Trade Expo Indonesia 2024. Dari ajang ini kami mendapatkan buyer dari Malaysia dengan nilai kontrak US$ 50.000," katanya.
Ngudiono, pemilik Nanas-Qu SSS Food, UMKM asal Purbalingga, Jawa Tengah, juga mendapat berbagai manfaat dengan mengikuti Pertapreneur Aggregator 2024. Ia bisa mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan branding, packaging, hingga peningkatan produksi dan sumber daya manusia.
"Kami juga diberi pelatihan tentang bagaimana menjaga agar bisnis bisa tumbuh berkelanjutan, diajarkan tentang strategi pemasaran yang baik, hingga menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan agar mereka semakin loyal," ujar Ngudiono yang telah membina 5 UMKM lain serta 912 petani nanas.
Besarnya manfaat itu membuat Ngudiono merekomendasikan Pertapreneur Aggregator kepada para pelaku UMKM, khususnya bagi yang ingin bisnisnya naik kelas. "Jangan pernah ragu untuk ikut Pertapreneur Aggregator karena ada banyak manfaat yang bisa diraih UMKM agar bisnisnya bisa scale up,” katanya.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG's). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.